Mazmur 71:9, 18 | Hadiah Untuk Mama

Renungan Khotbah Hadiah ulang tahun terindah bagi orang tua kita adalah kerukunan kehadiran dan perhatian
hadiah untuk mama

Hadiah Untuk Mama — Satu kalimat yang terlintas waktu mendengar kata: Mama? (Sharing)

Ada satu cerita tentang satu pasukan tentara yang melewati sebuah desa, ternyata beberapa hari yang lewat di desa itu terjadi peperangan hebat. Desanya tampak kosong, tak ada penduduknya lagi, akan tetapi ketika mereka melewati rerimbunan semak-semak, terdengarlah suara tangisan. Komandan pasukan itu pun langsung berkata: “Cepat lihat, ada siapa di sana!”

Setelah dilihat, ternyata ada seorang perempuan dan 2 orang anak yang masi kecil-kecil, selamat dari pertempuran itu dan mereka bersembunyi di sana. Komandan: “prajurit, cepat kau berikan makanan yang kita punya untuk mereka!”. Kemudian diberikanlah kepada mereka beberapa roti oleh prajurit itu.

Kedua anak kecil itu terlihat begitu lahap memakan roti itu, sedangkan perempuan tadi tidak makan roti yang diberikan oleh prajurit itu. “Komandan, apakah perempuan itu tidak kelaparan? Kenapa dia tidak makan roti yang kita berikan itu?” bisik seorang prajurit kepada komandannya.

Lama terdiam, komandan pun angkat bicara: “Bukan prajurit! Perempuan itu bukannya tidak merasakan lapar, tetapi karena perempuan itu adalah ibu mereka. Yang penting anak-anak duluan makan sampai kenyang!”

Seuntai kisah perjuangan dan pembelaan seorang ibu bagi kelangsungan hidup anak-anak!

Sekarang bayangkan 75 tahun sudah usia nini (Nini, bahasa Sunda artinya Nenek) kita hari ini, itu artinya sudah puluhan tahun ‘Ni berjuang untuk masa depan hidup keluarga! Untuk anak-anak, menantu dan cucu-cucu. Dan saya percaya keluarga kita ini sekarang menikmati buah-buah perjuangan dan buah-buah iman yang telah ditanamkan oleh orang tua – ‘Ni kita.

Untuk merayakan sukacita ulang tahun ‘Ni yang ke 75 tahun hari ini, kita mau menemukan hadiah yang terindah yang bisa kita berikan untuk ‘Ni. “Besok ‘ni ulang tahun kita mau kasih kado apa ya?”

Ada lagi cerita tentang anak-anak yang memberikan kado ulang tahun kepada mama mereka yang sudah lanjut usia.


Anak pertama datang dan memberikan hadiah mesin jahit –
Mama pun berkata kepada anak pertama “terima kasih untuk hadiah mu ini, tapi mataku sudah tidak awas lagi di usia selanjut ini”.

Anak kedua datang dan membawa ibunya itu ke sebuah rumah besar untuk ibu –
Mama berkata kepadanya “terima kasih anakku, tapi rumah ini terlalu besar untuk aku yang sudah sendirian ini, aku ‘gak sanggup mengurusnya nanti”.

Anak yang ketiga datang dan memberikan hadiahnya untuk mama –
Mama pun tersenyum dan berkata “Kamu masih ingat saja sup kesukaan mama mu ini, terima kasih ya anakku”

Intinya, hadiah yang betul-betul tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan, itu yang mau kita berikan kepada ‘Ni sebagai kado ulang tahun.

Hari ini, saya menemukan 2 hadiah yang kita bisa berikan kepada mama kita.

Kerukunan Keluarga

Yang pertama, berikan hadiah berupa kerukunan hidup keluarga kita. Anak, mantu, cucu, saudara-bersaudara.

Pernahkah terpikir bahwa kerukunan keluarga akan berpengaruh pada umur? Saya kepikiran tentang itu. Beberapa hari yang lalu, saya berantem dengan adik di rumah. Lumayan, gak tegor-tegoran, lu lu gua gua!

Kemudian mama panggil kami berdua: "Gerry, Bondan, kalo kamu mau lihat papa dan mama umurnya panjang, yang rukun sama saudara sendiri." Tak ada omelan panjang dari mama seperti yang biasa terjadi, tapi kalimat dari mama itu cukup membangunkan kesadaran kami berdua.

Hadiah yang kedua, mari kita baca Alkitab kita,

‘Ni tolong baca Mazmur 71:9, 18
dan Keluarga baca Yesaya 46:4

Mazmur 71:9, 18
"Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis ... juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang."

Yesaya 46:4
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."

Beberapa orang mungkin sulit merasakan apa yang dirasakan oleh orang tua yang sudah memasuki usia emas: perasaan ditinggalkan, sendirian, 'gak ada yang perhatiin lagi ...

Kemarin, sewaktu kebaktian kaum lansia, saya terkejut ketika ada seorang oma yang berkata dengan lantang: “Lebih baik mati aja kalo emang udah gak diperhatiin lagi!”

Kehadiran dan Perhatian

Hadiah terindah yang ke dua yang bisa kita berikan kepada ‘Ni sekarang ini: Kehadiran dan Perhatian kita untuk ‘Ni.

Allah memberikan jaminan bahwa tak akan pernah ditinggalkannya kita sampai mata tua kita nanti! Dan Allah memberikan jawabannya itu melalui kehadiran dan perhatian kita: keluarga, anak, cucu, menantu ‘Ni.

Selamat ulang tahun ‘Ni, selamat menerima hadiah terindah dari kami buat ‘Ni. Tuhan memberkati selalu.
PKJ 248 – Ya Tuhan, Engkau Perlindunganku

Syair: Pontas Purba, 1999,
Lagu: M. R. D. Panjaitan, 1999
do = f, 4 ketuk


(1) Ya Tuhan, Engkau perlindunganku; Sejak masa mudaku, Engkaulah harapanku. Sejak dari kandungan, padaMu ‘ku bertopang.
(2) Ya Tuhan, Engkau perlindunganku. Engkau s’lalu kupuji, bersyukur tidap hari, kar’na karyaMu Tuhan yang adil dan ajaib. (Refrein)
(3) Ya Tuhan, Engkau t’lah mengajarku sejak masa kecilku hingga masa tuaku, supaya ‘ku b’ritakan kuasaMu ya Tuhan. (Refrein)

Refrein: Jangan ‘ku terbuang pada masa tuaku, Tuhan jangan Kau tinggalkan ‘pabila habis dayaku, agar aku tak dicemooh, agar aku tak dibenci, kar’na hanya Tuhanlah perlindunganku.
Hati seorang ibu adalah sebuah jurang yang di dasarnya selalu ada maaf. (Balzac)

You may like these posts

1 comment

  1. Unknown
    Terima kasih sudah teberkati.
  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>