Gamaliel

“Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah” (Kisah Para Rasul 5:38-39)

Hari itu adalah hari yang penuh dengan kemarahan, beberapa orang tertangkap tangan memberitakan ajaran tentang seseorang yang mereka percaya telah mati dan bangkit untuk menebus dosa mereka. Sungguh berani orang-orang ini berbuat demikian, bak masuk ke dalam kandang singa dan berteriak-teriak dengan suara lantang, kini sang singa terbangun karena terusik, siap menerkam dan menghabisi mereka.

Aku masih terdiam ketika orang-orang siap menerkam tangkapannya itu. Membaca pikiran Tuhan! Aku rasa itulah yang menjadi titik perbedaan antara mereka dengan kami. Beberapa kelompok pernah melakukan hal serupa, aku mengingat nama-nama seperti Teudas dan Yudas dari Galilea. Mereka adalah orang-orang yang berusaha ‘membaca pikiran Tuhan’ dan bertindak sesuai dengan apa yang mereka percaya itu. Namun, toh mereka semua itu akhirnya lenyap seiring berjalannya waktu.

Yang membuat aku berani untuk menyuarakan pendapatku di tengah-tengah kemarahan banyak orang pada waktu itu adalah aku sadar bahwa segala sesuatu yang berasal dari Allah memiliki sifat kekekalan. Kekal karena apa yang kita percayai itu seturut dengan pikiran Tuhan. Akan tetapi, jika itu tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran Tuhan, maka waktu akan membawanya terbang, hilang, lenyap di telan zaman.

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>