I Petrus 5:1-11 | Pemimpin Idaman

Renungan Khotbah Tafsir I Petrus 5:1-11 Pekerjaan pertama dari seorang pemimpin yang baik adalah kuatir.
I Petrus 5:1-11

Pemimpin Idaman — Tema kita hari ini menarik - Pemimpin Idaman! - Memang, kurang lebih 2 bulan lagi kita mau memilih presiden yang baru, makanya sekarang ini kita berbicara tentang pemimpin.

Kalau hari ini bapak dan ibu di tanya tentang pemimpin macam apa sih yang diidam-idamkan, diharap-harapkan, kira-kira jawabannya kayak bagaimana?

Saya punya cerita tentang satu kebiasaan di salah satu suku di Afrika. Setiap tahunnya mereka pasti mengganti dan memilih yang baru pemimpin atau kepala suu mereka.

Yang luar biasa adalah setelah pemimpin ini dipilih, dia punya hak mutlak untuk menikmati semua kesenangan dan kenikmatan dunia (wah kebayangkan). Disembah, dipuja, bisa berbuat apa saja, mau ini itu diturutin, bahkan kalau mereka mau membunuh orang pun hayu!

Akan tetapi, syaratnya untuk menjadi pemimpin di suku Afrika itu adalah tepat setelah selesai masa kepemimpinannya yang pasti diktator itu, mereka sendiri harus dibunuh.

Mau? Semua orang di sana tahu tentang syarat itu dengan jelas, tapi yang anehnya adalah setiap tahun itu orang di sana tetap saja pada ngantri tuh bahkan berebut tahta dan kekuasaan untuk menjadi kepala suku di sana.

Mereka yang tetap mau itu pasti mikir: "Gak papalah. Yang penting, setahun ini bisa bebas berbuat semau gue!"

Mental

Apa yang terjadi di salah satu suku di Afrika itu apakah hal itu juga terjadi di Indonesia? Di mental bangsa kita? Pastinya kesamaannya bukan terletak di penghabisan nyawa setelah masa kepemimpinannya berakhir.

Akan tetapi di 'semangatnya'! Semangat untuk merebut kepemimpinan: rela jual sana-sini, ngutang sana-sini, obral janji buat dapatin dana kampanye, habis-habisan. Buat jadi A-Leg.

Karena mungkin yang ada dipikiran mereka ya persis seperti yang ada di benak orang suku Afrika itu: "Toh nanti juga bisa berbuat apa saja untuk 'balikin modal'".

Saya kemarin dapatkan data dari Kompas, 20 April. Ada kurang lebih 1.600.000-an Caleg yang gagal dan akhirnya ada 180.000-an orang Caleg yang kemudian mengalami gangguan jiwa ringan, 4800 yang mengalami gangguan jiwa berat, 480 harus masuk Rumah Sakit Jiwa, termasuk 14 orang di antaranya yang di rawat bersama dengan Sumanto!
I Petrus 5:1-11
Gembalakanlah kawanan domba Allah
5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, 1 Petrus 5:2-3 menyebutkan tentang kriteria seorang pemimpin itu sendiri:
  • Tidak memaksakan kehendak demi kepentingan golongan tertentu.
  • Tidak mencari keuntungan sendiri.
  • Tidak hanya memerintah saja, melainkan mau terjun langsung.
Jemaat yang ditulisi surat I Petrus itu hidupnya sengsara, Pasal 1, mereka orang rantau semua yang tidak disukai oleh masyarakat di mana mereka tinggal sekarang karena mereka orang percaya!

Nah apa jadinya kalau diluar sudah diperlakukan semena-mena, pemimpin jemaatnya pun bertindak seenaknya teehadap jemaat Tuhan waktu itu?! Tinggal tunggu waktu ancurnya doang kalau udah gini mah.

Pemimpin Idaman

Ada orang yang bilang, pemimpin yang baik itu seharusnya adalah seorang pemimpin yang kerjanya selalu kuatir.

Dia kuatir tidak bisa membawa damai.
Dia kuatir kalau dia gagal menjawab kepercayaan yang sudah diberikan.
Dia kuatir kalau apa yang dikerjakannya ternyata tidak maksimal.
Dia kuatir ...

Kuatir dalam batas tertentu itu baik lho! Sebab itu akan membuat kita waspada dan kita akhirnya berjuang sekuat mungkin untuk memberikan yang terbaik.

Mari kita lihat ayat 7-9

1 Petrus 5:1-11
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama."

Kalau kita kuatir, serahkanlah kekuatiran kita itu pada Tuhan, lalu berjuanglah sekuat tenaga untuk berkarya sebaik mungkin.

Kita adalah Pemimpin

Ngomong-ngomong, dari tadi kita berbicara tentang pemimpin idaman, yang saya takutkan adalah kita hanya mencari dan berusaha menemukan figur pemimpin idaman itu dalam diri seseorang yang ada 'di luar diri kita'.

Temukan figur pemimpin idaman itu pula hadir dalam diri dan kehidupan kita sekarang! Bapak, bapak itu pemimpin! Ibu, ibu juga pemimpin! Anak-anak? Oh ya jelas ... kita semua adalah pemimpin!

Yang saya takutkan adalah:

Jangan-jangan kita masih hanya berpikir tentang diri kita sendiri: "bodo amat dengan kepentingan orang lain, anak, istri, keluarga ... yang penting saya sendirian yang senang"

Jangan-jangan kita sudah tidak lagi menjadi kuatir tentang masa depan hidup kita ... karena tidak kuatir makanya tidak pernah menyerahkan diri ke Tuhan ... makanya lupa untuk berjuang lagi: "Yah ... habis gmana atuh, memang zaman susah, pengangguran banyak ... mau gmana lagi?"

Selamat berjuang untuk menemukan 2 pemimpin idaman dalam kehidupan kita: diri kita sendiri dan tentu saja, calon presiden kita yang baru nanti.

Bos itu menyetir seseorang, sedangkan pemimpin mengarahkan seseorang. Bos itu mengandalkan kekuasaan, sedangkan pemimpin mengandalkan keluhuran tekad. Bos itu menyuntikkan kekuatiran, sedangkan pemimpin mengobarkan semangat. Bos itu mengatakan “Saya”, sedangkan pemimpin mengatakan “Kita”. Bos itu mengatakan “Pergilah”, sedangkan pemimpin mengatakan “Marilah”. (H. Gordon Selfridge)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>