Kejadian 39:1-23 | Gambar Diri

Renungan Khotbah Tafsir Kejadian 39:1-23 Salah satu tokoh Alkitab yang tidak pernah mengeluh, marah dumel, merasa kecewa. Kok bisa ya?
Kejadian 39:1-23

Gambar Diri — Mari kita membaca kembali Kejadian 39:20, "Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana."
Kejadian 39:1-23
Yusuf di rumah Potifar
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
39:13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,
39:14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
39:15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
39:17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
39:18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
39:20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Ketika Pergumulan Tiba

Entah sudah berapa kalinya Yusuf kembali terjatuh dalam pergumulan yang berat semacam ini (mulai dari dimusuhi kakak-kakaknya, dijual, dijadikan budak).

Akan tetapi yang paling hebat dari tokoh Alkitab kita yang satu ini adalah tidak pernah tercatat dalam Alkitab, Yusuf mengeluh, atau marah bahkan kecewa dengan kejadian atau peristiwa yang dia alami waktu itu.

Bila mau dibandingkan dengan kehidupan di zaman modern akhir-akhir ini, di mana satu peristiwa bergumul datang mampu membuat seseorang kehilangan akal sehatnya dan mulai bertindak yang bukan-bukan (suami bakar istri karena cekcok rumah tangga, ibu bunuh anak karena sulit ekonomi).

Sepertinya, di masa sekarang orang-orang mulai mudah kehilangan apa yang menjadi landasan hidup Yusuf yang mampu menguatkan Yusuf dalam menanggung begitu banyak cobaan.

Gambar Diri

Pertanyaan besar bagi kita sekarang yang sedang membaca kisah Yusuf dalam perikop ini adalah: apa yang membuat Yusuf mampu dengan tenang, percaya dan tidak tersulut luapan emosi ketika berhadapan dengan situasi buruk yang ia alami waktu itu?

Kejadian 39:2 mengatakan kepada kita, "tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya."

Datang ke rumah Potifar sebagai budak belian dan menjadi pembantu rumah tangga di sana, ternyata tidak membuat Yusuf patah semangat dalam melanjutkan kehidupannya. Pertanyaan penting: bisakah Yusuf kecewa dengan keadaannya saat ini? Bisa!

Jika ia membayangkan kehidupannya dulu sewaktu masih di dalam kehidupan keluarga besarnya – di sayang ayahnya, bisa saja Yusuf menjadi kecewa atau patah semangat dengan perjalanan kehidupannya sekarang: menjadi budak – pembantu rumah tangga.

Semua itu dijalani oleh Yusuf dengan satu semangat: keyakinan bahwa dirinya disertai oleh Allah: “Aku ini disertai oleh Allahku!” – Imanuel, Allah besertaku!”

Lihat bagaimana Yusuf meyakini gambaran dirinya sebagai ‘orang yang disertai oleh Allah’ yang membuat dirinya mampu berbuat yang terbaik dalam pekerjaannya dan dikatakan di Alkitab bahwa ‘Yusuf berhasil dalam segala sesuatu yang dikerjakannya’.


Tapi tidak berhenti di situ saja, kita juga melihat bahwa dalam penggambaran Yusuf tentang dirinya sebagai ‘orang yang disertai Allah’, hal itu juga membawa satu sikap Yusuf yang menolak untuk melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Allah (Kejadian 39:8-9).

Meskipun sikap Yusuf itu pada akhirnya membawa ia pada pergumulan kembali, ketika ia dijebloskan ke dalam penjara, namun Yusuf tetap memegang teguh bahwa hidupnya itu disertai oleh Allah.

Kejadian 39:20-21 "... demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. Tetapi Tuhan (tetap) menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya ..."

Yusuf dimampukan melewati segala pergumulan yang terjadi dalam hidupnya.

Salah satu kunci Yusuf adalah mempertahankan gambar diri yang benar seturut dengan kehendak Allah adalah Yusuf tidak terjerumus dalam penggambaran-penggambaran diri yang membuat hidupnya semakin terpuruk, melainkan Yusuf menemukan cara agar hidupnya bisa bangkit dan tetap melakukan apa yang bisa dia lakukan sebaik mungkin.

Bagi Yusuf, apapun yang terjadi dalam hidupnya – pergumulannya: Aku ini orang yang disertai oleh Allahku. Bagaimana dengan Anda?

Bagaimana Anda mengggambarkan diri anda ketika berhadapan dengan sebuah pergumulan di masa sekarang?

Dapatkah Anda sebutkan, penggambaran diri macam apa yang mampu membangun kehidupan kita sebagai orang percaya?

Dapatkah Anda sebutkan, penggambaran diri macam apa yang mampu menghancurkan kehidupan kita sebagai orang percaya?

Perkataan “Aku adalah ...” adalah perkataan yang manjur. Berhati-hatilah dengan apa yang Anda tambahkan padanya. Apa yang Anda klaim, mempunyai cara untuk menjangkau kembali dan mengklaim Anda. (A.L. Kitselman)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>