Lukas 24:13-35 | Puzzle of Life

Renungan Khotbah Tafsir Lukas 24:13-35 Kadang kita hanya melihat gambar kecil yang Tuhan sedang susun untuk kita. Kepingan puzzle yang belum selesai.
Lukas 24:13-35

Puzzle Of Life — Kemarin saya membaca satu note di Facebook teman, di situ dia cerita tentang seorang anak kecil di Skotlandia yang suatu hari anak ini nulis surat buat Tuhan. Ayahnya menemukan surat itu lalu dia baca surat itu yang isinya begini:

Tuhan yang baik, aku mau tanya: siapa sih yang ciptain Tuhan?

Wah, calon pendeta atau calon filsuf yah ini anak? Kebayang gak sih, kalau anak bapak dan ibu tanya begitu? "Heh, kalau tanya tuh jangan yang susah-susah napa. Ibu tuh dah pusing mikirin masak, nyuci, beberes rumah, uang sekolah buat kamu!"

Saya kira, bapak di dalam cerita tadi pun sama pusingnya. Makanya dia serahin kertas yang isinya pertanyaan anaknya itu ke pendetanya. Nah, yang menarik adalah pendetanya itu kemudian menulis satu surat balasan yang isinya begini:
Lulu yang baik,
Papa mu memberikan surat yang isinya pertanyaanmu buat Tuhan. Pertanyaan yang sulit. Akan tetapi kalau Tuhan menjawab pertanyaanmu, mungkin isinya seperti ini:

"Lulu yang manis, tidak ada seorangpun yang menciptakan Aku. Aku adalah yang awal dari segala sesuatu. Dan banyak orang yang kemudian berjumpa dengan Aku ketika mereka bertanya: "Darimana segala sesuatu di dunia ini bisa ada?"

Pertanyaan itulah yang membuat mereka menyadari keberadaan-Ku dan menemukan-Ku, bahwa Aku-lah yang menciptakan segala sesuatunya. Aku menyatakan keberadaan-Ku melalu banyak hal: melalui alam semesta, dan terutama melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia.

Melalui Yesus, Aku menunjukkan kasih-Ku buat kamu, buat semua orang dan berharap melalui Yesus, banyak orang yang pada akhirnya berjumpa dan mengetahui siapa Aku."

With Love,
Tuhan yang mengasihi Lulu selalu.
Kalau kita baca Alkitab, dari Kejadian sampai Wahyu, atau bahkan kalau kita mau melihat perjalanan kehidupan keseharian kita, berapa kali banyaknya Tuhan menunjukkan kepada kita jejak-jejak kasih-Nya? Dalam segala peristiwa kita punya kesempatan besar untuk menemukan dan berjumpa dengan Tuhan.

Tapi ada satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak orang berdasarkan pembacaan Alkitab kita hari ini dari Lukas 24:13-35 ...
Lukas 24:13-35
Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus
24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" ??Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Terhalang

Lukas 24:16
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Ada sesuatu yang menghalangi banyak orang untuk bisa melihat, merasakan bahkan untuk menemukan wajah Tuhan - jejak kasih Tuhan dalam peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka.

Pertanyaan penting: hari ini adakah sesuatu yang menghalangi kita untuk menemukan kasih Tuhan? Sesuatu yang menghalangi kita untuk menyadari bahwa Tuhan itu begitu sayang kepada kita?

Oh ya, ada banyak hal yang bisa menghalangi setiap kita sehingga kita "kehilangan pandangan" untuk bisa menemukan dan berjumpa dengan Tuhan dalam hidup kita.

Saya punya satu tayangan. Drama ini menggambarkan kerinduan Tuhan untuk berjumpa dan menyatakan kasih-Nya kepada kita. Tapi ...


Adakah sesuatu yang menghalangi kita untuk bisa menemukan dan berjumpa dengan Tuhan? Banyak!

Kalau di drama tadi: cari uang, cari teman, cari pergaulan. Bukan berarti tidak boleh, tapi pastinya kita mesti ekstra hati-hati - godaan di luar sana banyak dan ujung-ujungnya bisa gak enak jadinya.

Kalau dalam pembacaan Alkitab kita hari ini apa yang menjadi penghalang 2 murid yang sedang berjalan menuju Emaus untuk bisa melihat, berjumpa dan merasakan kehadiran Yesus yang saat itu ada tepat di depan mata mereka?

Harapan Tak Sampai

Lukas 24:21
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Sebutlah itu sebuah kegagalan, kekecewaan, atau kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan ...

Kakak kelas saya di STT Jakarta pernah nulis skripsi dari sudut pandang pengharapan Israel yang melihat Yesus sebagai calon raja Israel, calon pembebas Israel dari penjajahan Romawi waktu itu dan kakak kelas saya memberi judul skripsinya itu: "Yesus, Pemberontak yang Gagal". Masuk perpustakaan STT Jakarta tuh skripsinya, bagus nilainya.

Kenapa? Karena memang itulah kenyataannya. Banyak orang yang bisa menganggap Yesus gagal dan mereka kecewa dengan kenyataan bahwa Yesus kalah. Lihat saja bagaimana kocar-kacirnya para murid Yesus setelah Yesus disalib dan dikubur.

Mereka melarikan diri kan semua. Takut. Mereka jadi kehilangan pengharapan untuk melanjutkan perjalanan seperti yang dilakukan oleh 2 orang murid ini yang sedang pulang kampung ke Emaus.

Sampai di sini, rasanya setiap kita memang punya penghalang versi kita masing-masing untuk bisa melihat dan berjumpa dengan Tuhan dalam hidup kita.

Hari ini ada 3 hal yang mau kita renungkan untuk "meruntuhkan penghalang-penghalang" yang membuat kita pada akhirnya dimampukan untuk tetap bisa selalu menemukan kasih Tuhan bahkan di saat-saat kita mengalami peristiwa yang sama sekali gak enak.

Gambaran Besar

Lukas 24:25-27
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Apa yang mau dikatakan Yesus?

Seringkali kita tidak bisa melihat "Gambaran Besar" dari rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Yang kita lihat justru hanyalah "Gambar Kecil" yang Tuhan sedang susun untuk hidup kita.

Di sinilah kita ketemu dengan: kecewa, marah, gagal, menderita, kalah. Itulah gambar-gambaran kecilnya, keping-keping puzzle dalam kehidupan kita.

Yesus menghardik murid-murid waktu itu dengan keras, kenapa? Karena yang mereka lihat hanya terfokus pada kepingan yang isinya penderitaan saja. Murid-murid tidak melihat apa yang Yesus sudah katakan sejak dari awal bahwa Mesias memang harus menderita (Gambar Kecilnya itu). Akan tetapi, Gambar Besarnya adalah dibalik semua itu ada rencanya-Nya untuk membawa masuk kita ke dalam kemuliaan Jalan Keselamatan yang di buat oleh-Nya.

Saya ingat ada seorang sahabat yang selalu mengingatkan saya:
"Gerry, kalau kamu bergumul hari ini, punya beban yang kamu pikul sekarang. Jangan bertanya pada Tuhan: "Tuhan kenapa semua ini terjadi dalam hidup saya?" Tapi beranilah untuk mulai belajar bertanya kepada Tuhan: "Tuhan, apa yang sebenarnya Tuhan mau ajarkan dan tunjukkan kepada saya melalui peristiwa berat macam ini? Kuatkan saya Tuhan untuk melihat gambaran besar yang Tuhan mau berikan di dalam hidup saya"

Kenangan Berkesan

Lukas 24:30-32
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Ternyata, ada kenangan-kenangan di masa lalu yang bisa membuat "hati kita berkobar-kobar".

Dan inilah alat kita yang ke dua untuk bisa meruntuhkan penghalang kita itu.

Ada seorang ibu dalam doanya dia berkata seperti ini:
"Tuhan betapa bersyukurnya saya melihat pimpinan Tuhan untuk anak sulung saya .. dia bisa selesai S1-nya. Dalam segala keterbatasan keluarga kami, Tuhan sudah pimpin dan itulah yang saya yakini sekarang ketika saya melihat anak saya yang bungsu. Sama seperti Tuhan sudah memimpin anak sulung kami, saya yakin dan percaya Tuhan pun akan memimpin kami untuk mendampingi si bungsu sampai dia bisa selesai studi S1-nya juga"

Bila hati kita bergumul, temukanlah kebaikan-kebaikan Tuhan yang pernah Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Itulah yang menguatkan kita.

Tuhan Melibatkan Diri

Terakhir, dramanya belum selesai. Catatan: waktu itu saya men stop drama 'dancing with Jesus' ini tepat sebelum Yesus berlari dan datang untuk menyelamatkan si cewek yang dihalang-halangi oleh 'teman-temannya' itu.

Yang namanya 'penghalang', mereka atau apapun itu pastilah punya kekuatan untuk melawan keinginan kita untuk berjumpa dengan Tuhan. Dan ada kalanya kita gak sekuat itu untuk meruntuhkan 'penghalang' kita.

Inilah yang luar biasa dari iman kita. Sebab kita meyakini bahwa bukan hanya kita yang berjuang untuk menjumpai Tuhan. Akan tetapi, yang jauh lebih penting adalah Tuhan sendiri yang datang menghampiri kita yang sudah tidak berdaya ini untuk misi penyelamatan.

Dia tidak pernah datang terlambat untuk menolong dan menyelamatkan kita. Bersabar dan bertahanlah sedikit lagi, Tuhan sedang dalam perjalanan untuk menolong kehidupan kita.

Jika kebutuhan terbesar kita adalah informasi, Tuhan mengirim seorang pendidik. Jika kebutuhan terbesar kita teknologi, Tuhan mengirim seorang ahli sains. Jika kebutuhan terbesar kita uang, Tuhan mengirim seorang ahli ekonomi. Tetapi karena kebutuhan terbesar kita adalah pengampunan, maka Tuhan telah mengirim seorang Juruselamat kepada kita. (Max Lucado, When Gos Whispers Your Name, 54)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>