Yohanes 10:22-30 | Direbut oleh-Nya

Renungan Khotbah Tafsir 2 Korintus 5:1-5 Allah merebut, menarik keluar dan merampas dari beban yang menjadi pergumulan dan pertarungan hidup kita
Yohanes 10:22-30

Direbut Oleh-Nya — Saya percaya bahwa Allah akan melakukan apa saja kalau itu semua berarti demi kebaikan orang yang teramat Dia sayangi.

Jujur, saya gak terlalu bisa banyak ngobrol dengan alm. bung semasa dulu. Satu kali saya pernah bertemu langsung dan itu pun tak banyak pembicaraan terjadi waktu itu. Hanya berdoa bersama waktu itu.

Yang saya tahu dan kita tahu, alm. bung enggan untuk bertemu dengan orang lain, bahkan untuk keluar dari kamar pun jarang. Seperti ada beban yang teramat berat yang selalu dipikirkan oleh bung. Dan sekarang kita mendengar kabar kepergian bung. Mengejutkan! Dan pasti kita semua kehilangan!

Kekalahan Manusia Fana?

Beberapa hari belakangan ini, bukan kebetulan juga rasanya, kita bersama-sama membahas firman Tuhan yang berkaitan denga "Peperangan Rohani" di mana setiap kita jatuh bangun ketika berhadapan dengan peperangan kita masing-masing.

Saya percaya ada sesuatu yang Tuhan mau katakan kepada kita semua dengan peristiwa duka yang kita alami hari ini melalui pembacaan Alkitab kita, Yohanes 10:22-30.
Yohanes 10:22-30
Yesus ditolak oleh orang Yahudi
10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
Dari tadi di jalan saya mikir mau bawa renungan apa yang nantinya bisa menguatkan kita semua menghadapi kenyataan duka ini. Sambil nyari saya juga bertanya pada Tuhan, "Tuhan, maaf apabila saya bertanya tentang hal ini, sebab hal ini terlintas dalam pikiran saya. Apakah bung kalah dalam pertarungannya?"

Lalu Tuhan seperti mengingatkan satu hal kepada saya dan saya yakin juga kepada kita semua hari ini.

Bahwa sampai akhir nafas hidupnya, bung masih ada dalam pertarungan dan bung tetap berjuang dan tidak pernah menyerah melawan beban berat itu.

Dan kita tahu juga sudah berapa lama bung berjuang dan melawan beban itu. Sampai-sampai perlawanan bung itu menghabiskan bukan hanya tenaga, pikiran, bahkan tubuh pun 'habis.'

Dan Allah melihat itu semua! Ketika Allah melihat itu semua, inilah yang dilakukan oleh Allah untuk bung.


Allah Merebut dari Kesakitan Kita

Yohanes 10:28-29
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Kita yang percaya kepadaNya tidak akan terlepas dari kasih karuniaNya bagi kita: kehidupan kekal. Tidak akan ada yang akan sanggup merebut kasih karunia itu dari orang percaya.

Dalam bahasa Yunani kata merebut yang digunakan adalah "harpazo" yang arti harafiahnya bukan hanya sekadar 'merebut' tapi juga 'menarik keluar dan merampas'.

Kalau dalam konteks pertarungan melawan sakit penyakit? Merebut, menarik keluar dan merampas dari apa? Dari beban-beban yang selama ini menjadi pergumulan dan pertarungan bung dengan 'musuh-musuh' yang mengganggu kehidupan bung selama ini.

Allah merebut kita dari semua kesakitan kita dan tidak akan ada yang bisa merebutnya kembali dan membuat kita terlepas dari kasih karuniaNya.

Mungkin kita bertanya, tapi kenapa harus dengan jalan dipanggil pulang? Kenapa gak pakai jalan yang lain aja Tuhan?

Kita gak tahu alasan Tuhan apa. Semua itu betul-betul rahasia Dia sendiri.

Hanya ada dua hal ini yang kita tahu pasti.
- Bahwa Tuhan melihat jalan inilah yang terbaik. Jalan ini yang terbaik untuk bung dan juga keluarga yang ditinggalkan.
- Suatu saat nanti kita pasti berjumpa kembali dengan bung di sana, di rumah Bapa, dan kita akan segera menyadari betapa berbahagianya orang-orang yang kembali pulang ke Rumah Bapa di Sorga.

Selamat jalan bung, sampai berjumpa lagi.

Bagi kita, inilah akhir dari segala kisah. Akan tetapi, bagi mereka ini hanyalah awal dari kisah yang sesungguhnya. Seluruh kehidupan mereka di dunia ini hanya merupakan sampul dan halaman judul. Sekarang akhirnya mereka memulai Pasal Satu dari Kisah Besar, yang tidak seorang pun di bumi ini pernah membacanya, yang berlangsung untuk selamanya dan setiap bab-nya lebih baik daripada bab sebelumnya. (C. S. Lewis)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>