Yohanes 2:13-25 | Bukan Yesus yang Aku Kenal

Renungan Khotbah Tafsir Yohanes 2:13-25 Sebutkan gambaran yang indah kita tentang Yesus yang kita kenal dan bersiaplah kecewa karena bacaan ini.
Yohanes 2:13-25

Bukan Yesus yang Aku Kenal — Wow! Bukankah teks perikop kita hari ini sangat mengejutkan kita! Kalau yang selama ini yang kita bayangkan tentang Yesus itu: baik, manis, imut, penyayang, penyabar, gak pernah marah, kita pasti akan 'terperangah' (baca: sakit hati) melihat tindakan Yesus pada waktu itu!
Yohanes 2:13-25
Yesus menyucikan Bait Allah
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Seandainya bapak, ibu atau saya ada di sana waktu itu bersama-sama dengan mereka yang sudah kenal Yesus - memang dalam perikop kita tidak terlalu terasa nuansanya - tapi coba lihat perikop paralelnya di Matius 21 atau Lukas 19, terlihat perbedaannya?

Matius dan Lukas menceritakan kisah ini di bagian-bagian akhir karya Yesus di dunia. Itu artinya, pasti banyak orang yang sudah tahu persis bagaimana pengajaran Yesus - Bayangkan apa yang ada dalam pikiran orang dan kita seandainya kita ada di sana dan melihat kejadian itu?

"Kok, kayaknya bukan seperti Yesus yang aku kenal selama ini ya?"
Kalau sudah begitu, pertanyaan pentingnya buat kita sekarang adalah bagaimana kita memaknai Firman Tuhan hari ini untuk hidup kita sekarang? Sebab pasti ada sesuatu yang Tuhan mau katakan dan nyatakan dalam firman-Nya hari ini.

Ada beberapa hal yang mau kita renungkan hari ini:

Belarasa Yesus

Yohanes 2:14-16
"Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya."

Sebenarnya sih kita gak usah terlalu heran juga kalau kita melihat Tuhan marah. Bukankah dalam Perjanjian Lama kita juga sering melihat Allah yang menyatakan kemarahan-Nya kepada umat percaya. Yang harus kita cari tahu adalah kenapa Allah bisa marah?

Yesus marah dalam teks kita hari ini punya alasan.

Bukan hanya karena Bait Allah dijadikan tempat jualan - okelah bisa dipahami bila memang dulu orang Yahudi harus tukerin uang yang ada gambar kaisarnya (karena gak boleh di dewain) - Tapi jadi kelewat batas jika ternyata justru situasi seperti itu dimanfaatkan oleh oknum tertentu buat cari untung gede!

Untung buat mereka, buntungnya buat orang-orang yang diperlakukan tidak adil, diperas, dan yang lebih ngenesin lagi adalah kebanyakan orang gak bisa ngelakuin apa-apa, gak punya daya apa-apa untuk melakukan sesuatu. Dekingan penjual itu 'orang tinggi' soalnya.


Kalau begitu kenyataannya, bukankah tindakan Yesus saat itu adalah kabar baik bagi kita: Sewaktu kita merasa tidak berdaya, gak punya kuasa untuk melawan ketidakadilan dan penindasan yang terjadi, Tuhan tidak tinggal diam, Dia berbuat sesuatu, Dia menunjukkan solidaritas dan pembelaan-Nya kepada orang-orang yang tidak berdaya ini.

"Iya Tuhan, tapi kapan? Sudah berulangkali aku diperlakukan seperti ini: gak adil, diperas ditindas!"

Pengalaman teks kita membuktikan satu hal: mereka menanti pembelaan hingga akhirnya pembelaan itu datang, dari Tuhan.

Bongkar

Yohanes 2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Dalam teks kita jelas Yesus sedang merombak dan menyucikan bait Allah. Akan tetapi ketika Yesus bicara tentang Bait Allah yang akan dirombak dan dalam 3 hari Dia akan membangunnya kembali, ternyata semua orang ngeuh-nya Yesus berbicara tentang Bait Allah secara harafiah (Gedung Bait Allah waktu itu yang dipikir oleh mereka sebentar lagi dirombak).

Padahal, yang Yesus maksud tentang Bait Allah yang akan dirombak dan dibangun kembali dalam 3 hari adalah diri, kehidupan. Diri dan kehidupan-Nya.

Ini dia kabar baiknya: Tuhan menjanjikan kehidupan baru, kehidupan yang dibangun di atas dasar yang kokoh dan untuk itu Dia butuh merombak hidup kita.

Dirombak sampai ke dasar kalau perlu!

Dan uniknya, biasanya semakin besar perombakan yang dilakukan oleh Tuhan dalam membongkar dan membangun kembali kehidupan kita, bisa jadi itulah cara Tuhan untuk membangun bangunan kehidupan yang lebih mantab, yang lebih kuat lagi untuk kita. Ibarat anak sekolah, naik kelas dari kelas 6 SD ke 1 SMP.

Syaratnya satu: Kita semua bersedia dan setuju dengan cara Dia merombak kehidupan kita. Menyakitkan? Pastinya. Pontang-panting membangun kembali kehidupan? Jelas!

Akan tetapi hasilnya? Ah, kita tahulah hasilnya bagaimana bila kita menyerahkan bangunan kehidupan kita pada Tukang Bangunan Yang Agung itu.

Orang yang adil bukanlah orang yang tidak berbuat keadilan, melainkan orang yang bisa berbuat tidak adil, tetapi tidak mau berbuat demikian. (Menandes)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>