Yosua 24:14-15 | Hidup = Pilihan

Yosua 24:14-15

Hidup = Pilihan — Seorang bapak dan anak pergi ke pasar membawa keledai mereka untuk dijual. Perjalanan cukup jauh dan mereka menuntun keledai mereka.

Di tengah perjalanan, “Bodoh, punya keledai tapi ‘gak ada yang naikkin tu keledai” kata seorang yang mereka temui di jalan. Mereka pun menaiki keledai mereka.

Tak berapa lama kemudian, “Sungguh orang-orang yang tak berperi kehewanan, menyiksa binatang dengan membebaninya berat badan kalian berdua”. Sang ayah pun mengalah dan membiarkan anaknya saja yang menaiki keledai itu.

“Anak tak tahu diri kamu, masak ayahmu yang kau biarkan jalan sedangkan kau enak-enakkan naik keledai”. Anak pun turun, ganti ayah yang naik.

“Ayah yang tidak bertanggung jawab, anakmu capek jalan sedang kau berlagak seperti tuan besar” ... lelah dengan komentar semua orang, maka mereka pun memutuskan untuk menggotong keledai mereka sampai ke pasar. Sekarang pasti sudah tak ada yang komentar.

Hidup adalah Pilihan

Hidup adalah perkara memilih! Hal itulah yang mau kita renungkan saat ini. Bukankah mulai dari bangun pagi hingga mau merebahkan diri kembali di malam tiba, kita semua memilih untuk melakukan apa yang kita putuskan.

Yang merepotkan kita dalam memilih umumnya adalah hal-hal berikut;

1. Kita harus menentukan satu pilihan di antara banyak pilihan yang bisa kita ambil.

2. Akan selalu ada sesuatu (misal: seseorang / lingkungan) yang akan memengaruhi kita menentukan sebuah pilihan.

3. Ada kalanya kita memilih bukan sekadar antara baik dan buruk, tapi juga bisa antara baik dengan yang lebih baik.

4. Selalu ada konsekuensi yang kita hadapi di kemudian hari dengan pilihan yang kita ambil.


Hal itulah yang dihadapi oleh Yosua dan bangsa Israel dalam pembacaan Alkitab kita hari ini. Mereka sudah menikmati kebebasan dari Mesir, dan kini telah masuk dan menikmati Tanah Perjanjian dari Allah.

Yosua 24:14-15
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Akan tetapi tantangannya adalah mereka berhadapan dengan penduduk-penduduk asli Kanaan dengan segala kebiasaan mereka dan ‘allah-allah lain yang mereka sembah’. Israel harus menentukan sikap: Israel harus memilih!

Maka Yosua mendesak mereka dan juga mengingatkan mereka akan semua yang telah dilakukan Allah mereka hingga mereka sebelum mereka menentukan pilihan. Hasilnya bisa kita lihat dalam pembacaan Alkitab kita hari ini mulai dari ayat 14-18.

Memilih Pilihan yang Tepat?

Sekarang mari kita lihat dalam keseharian kita. Kita pun pasti memiliki berbagai pilihan yang harus kita putuskan untuk kita jalani.

Mari kita sharingkan dan diskusikan satu buah pertanyaan:

Sebelum mengambil keputusan untuk memilih satu pilihan, hal apa yang harus kita lakukan agar pilihan yang kita ambil itu benar-benar pilihan yang tepat?

Ada dua macam orang di dunia ini, yaitu: orang-orang yang berkata kepada Allah, “Jadilah kehendak-Mu” dan orang-orang yang kepda mereka Allah berkata, “Baiklah kalau begitu, pilihlah sesuai dengan keinginanmu”. (C. S. Lewis)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>