Bilangan 11:1-23 | Tidak lagi Bersungut-sungut

Bilangan 11:1-23

Tidak lagi Bersungut-sungut — "Ye, siapa yang sungut-sungut! Yah, gimana atuh ... Abis emang susah sih."

Ada satu cerita tentang seorang penulis novel yang mengadakan jumpa pers untuk Launching Novel pertamanya.

"Bagaimana rasanya menyelesaikan Novel pertama anda dan meluncurkannya ke pasar sekarang?"

"Senang, mudah-mudahan novel ini bisa diterima untuk masyarakat."

"Bisa Anda ceritakan inti Novel Anda ini?"

Intinya sih tetang jagoan Koboy yang membasmi para penjahat.

"Jagoan Anda Koboy yang pastinya jago nembak, tapi kenapa dalam novel Anda ini, jagoan Anda selalu melesat sewaktu nembakin 5 peluru pertama, baru peluru terakhirnya kena penjahat ... ?"

Hehehe, itu ada ceritanya mas. jadi gini, sewaktu saya mau nulis novel ini, saya sudah diberi tahu kalau saya dibayar Rp.300,- perkata dalam novel saya ini.

Jadi setiap kali saya berkata "dor" dalam Novel saya, saya dapat Rp.300,-

Jadi, saya tidak akan membiarkan jagoan saya cuma menghasilkan Rp.300,- langsung mati penjahatnya sedangkan pelornya masih ada 5 lagi. Kan lumayan Rp.1.500,- lagi buat tambahan saya.

Dasar, gak mau rugi! Hahahah.

Dalam bahasa tema kita hari ini, entah karena dia serakah, atau emang upah Rp.300,- per kata itu terlalu dibawah standar, rasanya dia bisa saja terjatuh untuk bersungut-sungut, mengeluh. "Dah capek-capek cuma dihargain murah."

Tapi yang hebatnya, alih-alih dia ngeluh, dia mikir solusi – jalan keluarnya, Ya itu tadi ... "dor" 6 kali baru mati."

Kalo ditanya tentang siapa musuh dalam kehidupan yang punya potensi mengganggu, memperlambat jalan menuju masa depan, jangan ragu untuk menempatkan dia sebagai salah satu musuhnya.

Sikap bersungut-sungut!

Tanyakan saja pada bangsa Israel dalam pembacaan Alkitab kita hari ini.

Mereka sudah melalui perjalanan panjang dari Mesir sampai titik ini dan rasanya sudah berkali-kali sikap sungut-sungut menghambat gerak mereka menuju penggenapan janji Tuhan.

"Mana dagingnya? Enakan di Mesir dulu atuh, makan ikan gratis. Di sini sengsara kita! Balik lagi aja."

Bahkan bukan hanya Israel saja yang jatuh ke sikap sungut-sungut- Musa pun akhirnya jatuh dalam sikap sungut-sungut. "Tuhan, bebannya terlalu berat, bangsa ini bangsa yang rewel, dari mana daging untuk 600 ribu orang? Mending Tuhan bunuh aku aja sekarang."

Padahal di pasal 13à Mereka hampir sampai di pernyataan janji Tuhan tentang Tanah Perjanjian itu.


Kalau kita ingin melanjutkan perjalanan hidup kita di tahun baru ini dengan damai, dengan enak, menikmati perjalanan ... Kalau kita mau tiba di tempat berkat, buang sungut-sungut kita.
Perikop
Api Tuhan
11:1 Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.
11:2 Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu.
11:3 Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.

Tuhan berjanji memberi daging
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
11:7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.
11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
11:9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.
11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.
11:11 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?
11:12 Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya?
11:13 Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.
11:14 Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.
11:15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."
11:16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.
11:17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.
11:18 Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? --TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan.
11:19 Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari,
11:20 tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak--karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"
11:21 Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!
11:22 Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?"
11:23 Tetapi TUHAN menjawab Musa: "Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"
Menurut pembahasan Alkitab kita ada beberapa hal yang bisa membantu kita untuk membuang sikap sungut-sungut dalam kehidupan kita.

(1) Ayat 1
"Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan."

Nasib Buruk?

Dalam kehidupan orang percaya, gak ada itu yang namanya nasib buruk.

Roma 8:2d
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan!! Tidak ada nasib buruk.

Yang ada adalah cara Allah memproses hidup kita agar jadi lebih baik.

Kegagalan kemarin itu bukan nasib buruk! Itu lah cara Allah memproses hidup kita agar kita jadi lebih tangguh, lebih kuat, lebih dewasa.

Bagi Israel – ketiadaan daging itu bukan nasib buruk, tapi supaya mereka bisa melihat cara Allah menyediakan apa yang mereka butuhkan.

(2) Ayat 14
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku."

Merasa sendirian?
"Sudah mentok Tuhan, buntu! Gak kuat lagi menanggung semua ini!"

Allah siap menolong kita.

Kata siapa kita menanggung itu semua sendirian?

Ilustrasi: cerita tentang Semut – Gajah.

Tahun baru ini kita punya kesempatan besar untuk melihat karya–karya Tuhan yang mau dinyatakn dalam dalam hidup kita.

Mungkin tahun inilah Tuhan menjelaskan semua peristiwa yang terjadi dihari kemarin Mungkin tahun inilah saatnya Tuhan menyingkapkan jawaban-jawaban-Nya atas doa–doa kita.

Hari demi hari. Tahun demi tahun kita semakin dekat dengan apa yang disediakan Tuhan yang terbaik dalam hidup kita.

Jangan biarkan sungut-sungut kita membuat kita salah langkah untuk meraih berkat-berkat Tuhan.

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>