Lukas 17:3-10 | Iman yang Memindahkan Gunung

Renungan Khotbah Tafsir Lukas 17:3-10 Ini bukan perkara iman besar atau iman kecil, kelebihan iman atau kekurangan iman.
Lukas 17:3-10

Iman yang Memindahkan Gunung — Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, Yesus menggambarkan tentang kekuatan iman yang mampu mencabut sebuah pohon dan memindahkannya ke dasar laut.
Lukas 17:3-10
Beberapa nasihat
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Tuan dan hamba
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Dan ini bukan kali pertamanya Yesus menggambarkan kedahsyatan iman yang digambarkan "hanya sebesar biji sawi"”. Matius 17:20 iman yang sanggup memindahkan gunung.

Gereja Samaan

Nah, saya sewaktu mempersiapkan renungan kita juga sambil mencari-cari adakah dalam sejarah tercatat orang-orang yang pernah mengalami apa yang Yesus katakan tentang kedahsyatan iman seperti itu. Iman yang sanggup memindahkan pohon atau iman yang sanggup memindahkan gunung. Pencarian saya membawa pada gambar ini:

gereja mesir

Gereja Samaan, gereja ini ada di Mesir dan terbuat langsung dari pahatan gunung Mukhatam.

Menurut sejarah, Gereja ini di buat untuk mengingat peristiwa luar biasa yang terjadi di tahun 900-an. Waktu itu penguasa Mesir, yaitu Khalifah Al-Muizz menantang orang Kristen di Mesir dengan kata-kata:

"Saya dengar Injilmu mengatakan bila kamu punya iman sebesar biji sawi maka kamu bisa pindahkan sebuah gunung!"

Ketua Sinode Gereja Mesir langsung jawab: "Benar!"

Lalu Khalifah itu pun berkata:

"Baiklah, saya beri kamu waktu 3 hari untuk bisa memindahkan gunung Muhkatam ini! Tunjukan bahwa Injilmu itu benar, karena kalau tidak, maka keyakinanmu itu palsu dan harus dimusnahkan!"

Sama’an, seorang tukang sepatu memimpin semua orang Kristen pada waktu itu untuk berdoa 1 hari, 2 hari, tanpa hasil, hari ke 3 semua orang Kristen dikumpulkan – siap untuk dibantai tapi tiba-tiba tempat itu berguncang karena gempa bumi hebat dan gunung Muhkatam itu pun berpindah tempat sejauh 3 Km dari tempat semula.

Tambahkanlah Iman Kami

Kenapa saya cerita tentang kisah gereja Sama’an ini. Karena ada banyak orang ketika membaca Alkitab, mendengar apa yang menjadi kehendak Tuhan, lalu jatuh dalam pertanyaan, "Tuhan, apa mungkin yang Engkau katakan dan perintahkan itu bisa benar-benar terjadi? Apakah kami memiliki kesanggupan untuk menjadikan kehendak-Mu itu nyata?"

Jangan jauh-jauh ingin memindahkan gunung, bahkan untuk memenuhi perintah Yesus agar murid-murid mengampuni seseorang yang sudah berulang-ulang nyakitin hati saja, apa yang murid katakan, "Tambahkanlah iman kami!"

"Tuhan untuk bisa mengampuni seseorang yang sudah nyakitin berulang kali itu susah! Tidak mungkin kami bisa berbuat seperti itu jika iman kami hanya segini kecil. Jadi tambahkan iman kami."

Makanya sewaktu Yesus berkata tentang iman sebesar biji sesawi yang kecil itu, seakan-akan Yesus mau menginterupsi perkataan murid-murid: "Hey, tunggu dulu, ini bukan perkara iman besar atau iman kecil, kelebihan iman atau kekurangan iman.

sesawi

Kamu bisa melakukan itu! Kamu bisa mengampuni orang itu! Tapi masalahnya adalah, Ayat 10 “Kami hanya bisa melakukan apa yang harus kami lakukan sesuai dengan penugasan tuan saya!

"Masalahnya mau tidak melakukan apa yang Tuan katakan? Mau tidak mengerjakan sesuatu untuk apa yang kita percaya?"

Hari ini kita semua diundang untuk ikut dalam perjamuan Tuhan. Dalam peristiwa perjamuan Kudus, Tuhan kita akan selalu diingatkan bahwa Tuhan memiliki kepercayaan pada kita.

Betul kita ini berdosa. Betul kita ini sering menyakiti Tuhan atau bahkan tidak patuh terhadap perintah-Nya . Tapi Dia percaya akan datang saatnya, kita ini sadar dan kemudian kembali kepada Tuhan.

Dengan keyakinan itu Tuhan bergerak dan bekerja untuk mendatangkan keselamatan bagi kita. Dia tidak diam, dia melakukan sesuatu demi kita!! Kalau Tuhan begitu percaya hidup kita yang berdosa ini.

Kenapa kita sulit juga mempercayai perubahan bisa dan akan terja di dalam kehidupan seseorang yang mungkin sampai saat ini masih menyakiti hati kita.

Berikan kepada mereka rasa percaya kita dan kita akan punya kesempatan melihat iman yang sanggup membuang kekerasan hati seseorang untuk menjadi manusia baru.

Iman adalah mempercayai apa yang tidak kita lihat, dan imbalan (buah) dari iman adalah melihat apa yang kita percayai. (Agustinus)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>