Mazmur 42:1-12 | I Miss You

Mazmur 42:1-12

I Miss You — Hari ini kita mau share tentang kata yang gak asing dengan hidup kita. Kata ini sahabat dekatnya "Jatuh cinta." Kata ini juga sangat mungkin mengganggu hari-hari kamu. Ada yang bisa tebak?

Rindu. I miss you.

Siapa sih yang gak pernah ngerasain dahsyatnya kata itu. Makanya ada lagu itu kan "Aku mau makan, aku ingat kamu ... semuanya jadi ingat kamu." Halah ... lagu cinta lagi – lagu cinta lagi.

Nah sekarang saya mau kasih kesempatan buat kamu untuk bisa mengekspresikan rasa rindu kamu. Buatlah satu kalimat atau paragraf yang di situ menunjukkan bahwa sekarang ini kamu sedang rindu, segombal mungkin dah. Yang paling gombal dia yang menang hehe.

... ...

Oke teman, Seseorang bisa merasakan rindu yang sedemikian sangat kepada seseorang, kepada kampung halaman, kepada makanan atau yang lainnya (hehehhe gak cuma ke orang aja kan kita ngerasa rindunya). Kenapa?

Jangan bilang karena pengen ketemu ya. Iyalah itu satu, tapi ada apa di balik kata rindu itu, itu yang mau kita cari.

Mungkinkah jawabannya adalah karena kita sadar bahwa dia itu penting, kehadirannya itu berarti buat hidup kita.

Kalau gak ada dia di sini ... arrrghhh, sepinya luar biasa. Serasa gak semangat hidup di dunia ini tanpa dia (dikutip dari: www.lebay.com). Tapi kalau ada dia, biar kantong bokek juga, gue belain dah apa aja biar bisa ketemu dan ngajak jalan sama dia.

Hari ini kita mau bertemu dengan seseorang yang sangat-sangat rindu dan dia mengungkapkan kerinduannya itu dengan menggubah sebuah nyanyian rindu
Mazmur 42:1-12
Kerinduan kepada Allah
42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
42:3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
42:4 Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
42:5 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
42:6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
42:7 Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
42:8 Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku.
42:9 TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.
42:10 Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"
42:11 Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?"
42:12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Benerkan? Rindu banget orang itu. Sampai dia bisa nulis sesuatu yang puitis banget, keren banget seperti yang kit baca tadi.

Dalem banget maknanya, "Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?"

Sekarang saya mau nanya. Pernah gak sih kita juga mengalami kerinduan yang sangat dalam seperti yang dialami orang itu: dia rindu setengah mati kepada Tuhan. Pernah?

"Duh, minggu kemaren the saya udah gak ke gereja, gak kebaktian pemuda remaja. Serasa gimana ini teh hati ya. Pokoknya minggu ini saya harus datang, 'coz saya sudah rindu banget ni sama Tuhan!"

Pernah? Saya mau cerita tentang seorang nenek yang namanya Ella Craig.

The Nashville Banner melaporkan bahwa Ella Craig yang berusia 81 tahun tidak pernah absen menghadiri Sekolah Minggu selama 20 tahun.

Itu berarti sama dengan 1.040 hari Minggu!

Artikel ini kemudian memunculkan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Apakah Bu Craig tidak pernah punya teman di hari Minggu yang menghalanginya untuk datang ke gereja?
Apakah ia tidak pernah sakit kepala, flu, tidak enak badan, atau lelah?
Tidak pernahkah ia melakukan perjalanan akhir pekan?
Tidak pernahkah ia bangun terlambat pada Minggu pagi?
Apakah di daerah tempat tinggalnya tidak pernah turun hujan atau salju pada Minggu pagi?
Apakah tidak seorang pun di gereja yang pernah menyakiti hatinya?
Artikel ini akhirnya ditutup dengan pertanyaan,
"Apakah ada alasan yang dapat menghalangi Bu Craig untuk tidak pergi ke gereja?" Jawabannya? Sama sekali tidak ada!


Wow! Hebat benar kan 20 tahun berturut-turut kagak pernah absen tuh nenek, bayangin aja.

Nah sekarang mari kita lihat ke dalam diri kita masing-masing, sejauh mana sih kerinduan kita kepada Tuhan? Sejauh mana sih kita ini menyadari bahwa kehadiran Tuhan itu penting dan seberarti itu dalam hidup kita?

Kadang kita gak sadar bahwa Dia itu sepenting itu. Kenapa?

Karena sekarang lagi lancar, lagi mulus jalannya. Gak ada masalah besar datang, gak ada yang ngeganggu pikiran dan hati kita: kuliah lancar, pacar ada, kerjaan ada, bokap nyokap akur di rumah, adek baik-baik aja, kaka juga baik sama kita. Lancar lah semua.

Akan tetapi, coba dah kalau sewaktu-waktu pergumulan itu datang. Tiba-tiba merasa kosong, hampa. Mungkin itu yang akan kita rasakan bila tiba-tiba ada hal yang tidak mengenakkan terjadi dalam kehidupan kita, kenapa? Mungkin, salah satu alasannya adalah karena kita ini lupa sama Tuhan.

Dan ada satu lagi yang mungkin menjadi penghalang kita untuk menunjukkan kerinduan kita kepada Tuhan.

Takut di suruh berdoa. "Ya elah, mau ke gereja tapi gak jadi karena takut. Takut di suruh berdoa, mimpin liturgi."

Tapi saya percayalah pemuda remaja kita gak ada yang punya masalah kayak gini.

Sekarang mari kita share, kalau kita ketemu sama seorang teman yang punya masalah kayak gitu: "dia sebenarnya pengen ikut kebaktian .. dia rindu .. tapi sayangnya dia takut disuruh berdoa, jadi liturgos", apa yang mau kamu bilang ke dia supaya dia tetap mau datang dan memuaskan kerinduannya kepada Tuhan?

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>