II Korintus 8:1-15 | Berbagi Kasih

Renungan Khotbah Tafsir II Korintus 8:1-15 Berbagi gak akan bikin kita rugi.
2 Korintus 8:1-15

Berbagi Kasih — Tema kita minggu ini gampang-gampang susah ya. Berbagi kasih? Sangat mudah diucapkan, tetapi kenyataannya: ternyata memang sesulit itu setiap kita mau mewujudkan dua kata: berbagi kasih kepada yang lain.

Kalau memang semudah itu mewujudkan kata "berbagi kasih", di TV, kita gak akan menemukan acara-acara reality show macam: 'minta tolong', '10 kali lipat' atau apalah itu yang acara-acara lain saudaranya.

Saya mau ajak share teman-teman sekarang, kira-kira apa sih yang menjadi kendala seseorang untuk bisa mewujudkan kata berbagi kasih itu kepada yang lain? Ada yang mau share? Pasti ada dong.

"Ya elah ... berbagi? buat gue aja gak cukup!"
"Mau sih berbagi, tapi apa yang bisa gue bagi?"

Oke, kalau memang ada kendala-kendala macam itu, pertanyaan saya kenapa kok tetep aja ada tuh orang yang sebaik itu, semurah hati itu yang dengan rela hati mau berbagi dengan orang lain?

Perhatikan saja, siapa mereka yang biasanya tergerak untuk menolong dan mau berbagi dengan mereka yang membutuhkan itu? Biasanya mereka adalah orang-orang yang justru bisa membuat kita sedih dan akhirnya mikir sendiri.

Saya punya gambar:
berbagi1 berbagi2 berbagi3
Ia berjalan di depan meja 'donation', kami berpikir: 'dia akan lewat..'

"Saya ingin menyumbang!" Ia menuang koin dari mangkuknya. Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu, tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri. Kami semua tak bisa berkata-kata, ia memberikan semua yang diperolehnya dengan usahanya sendiri.

"Saya masih punya uang." Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya. Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar dan ... menyumbang!

Di Alkitab, ada juga gambaran luar biasa tentang kerinduan untuk berbagi kasih. Mari kita buka Alkitab kita II Korintus 8:1-15.
II Korintus 8:1-15
Pelayanan kasih
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.
8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, --dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.
8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."
Saya mau bagi dua kelompok nih sekarang. Kelompok kanan, coba deh perhatikan ayat 1-5 dan Kelompok satu lagi yang di kiri saya, coba perhatikan ayat 7.
2 Korintus 8:1-5
Siapa mereka? Jemaat-jemaat di Makedonia
Gimana keadaan mereka? Mereka hidup menderita, sangat miskin
Akan tetapi, masalah berbagi kasih, ternyata buat mereka tidak masalah

2 Korintus 8:7
Siapa mereka? Jemaat Korintus
Gimana mereka? Kaya dalam segala sesuatu
Akan tetapi, kok ya malah berbagi sama saudara yang lagi kesusahan di Yerusalem waktu itu yang kena bencana kelaparan susahnya minta ampun ya?

Pertanyaan saya:
Kenapa ada orang-orang yang seperti mereka yang berani berbagi walau sebenernya mereka pun pasti sadar dan melihat kendala-kendala yang bisa saja membuat mereka akhirnya undur diri untuk mau berbagi? Kenapa jemaat-jemaat di Makedonia tetap maju dan mau berbagi?

Saya kira jawabannya ada di sini: Karena dengan berbagi kita gak akan pernah merugi.

Ada dua hal yang mau kita renungkan hari ini.

Berbagi Gak akan Pernah Rugi

Yang pertama,

Coba deh lihat kanan kiri kita. Cantik-cantik dan manis-manis, ganteng-ganteng semua kan ya.

Bisa nebak gak siapa di antara kita sekarang ini yang punya masalah paling berat?

Gak bisa kan. Karena kita gak tahu sama sekali pergumulan-pergumulan macam apa yang ada jauh di kedalaman hatinya, bukan hanya sekadar yang kelihatan dari wajah cerianya atau senyuman manisnya.

Sampai akhirnya kita kaget: "Ah yang bener nih kamu punya pergumulan seberat itu? Gak percaya saya! kok bisa kuat sih?"

Kenapa mereka bisa kuat bertahan? Salah satu jawabannya adalah karena mereka gak mau berdiam diri saja dan menutup diri mereka, tapi mereka mau 'berbagi.'

Pernah gak ngalamin yang kayak gini:

Kita lagi suntuk-suntuknya nih mikirin skolah, mikirin kapan punya pacar karena masih jomblo kitanya; Eh ketemu temen yang ternyata jauh lebih rumit suntuknya.

Terus kita semangatin tuh temen kita dan dia jadi semangat dan ceria lagi. Entah kenapa, biasanya ya, biasanya semangat dan keceriaan yang kita berikan kepada teman kita yang lain itu bisa balik lagi ke kita sendiri.

Dia jadi semangat dan ceria lagi dan kita pun jadi punya alasan untuk kembali bersemangat dan ceria kembali dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan pribadi kita.

Berbagi emang gak pernah rugi. Pelayanan pun begitu kan ya. Sewaktu kita dengan senang hati melayani, gak akan pernah yang namanya rugi kita ini.

Mari Berbagi

Itu yang pertama. Yang kedua adalah ...

Menjawab pertanyaan: "Lho apa yang bisa saya bagikan dan berikan untuk yang lain, orang buat saya aja gak cukup kok. Atau malah saya gak punya apa-apa untuk dibagikan kok."

Ini misal saja ya, saya punya cara untuk mengeceknya:
Skala Kelaparan Kekenyangan

Level 10 - Merasa mual, tidak mau memikirkan makanan lagi
Level 9 - Terlalu kenyang untuk bergerak
Level 8 - Merasa lembam, mulai berkeringat
Level 7 - Merasa malas, mulai melepaskan kancing celana, melepaskan ikat pinggang
Level 6 - Kenyang, merasa ada makanan di dalam perut
Level 5 - Puas, tidak merasa ada makanan dalam perut, cukup untuk 2-3 jam, suatu bentuk ideal
Level 4 - Tidak lapar tapi tidak juga puas sudah 2 jam tidak makan
Level 3 - Lapar, perut bergemuruh
Level 2 - Galak, hilang konsentrasi, sedikit sakit kepala
Level 1 - Jadi buas, pusing, sakit kepala
Level 0 - Teramat sangat lapar sampai-sampai tidak lagi merasa lapar lagi

(Jim Loeke dan Tony Schwaltz, The Power of Full Engagement, 75)
Oh iya jelas, pasti ada sesuatu yang bisa kita berikan ketika kita sadar bahwa Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan-kebutuhan kita.

Dan yang paling penting adalah kita bisa berbagi banyak hal. Jadi tidak hanya sebatas 1 atau 2 hal seputar 'itu' aja ya.

Saya punya satu video yang bisa menunjukkan kepada kita bahwa kita bisa berbagi banyak hal kepada yang lain, salah satu nya ya ini dia ...



Betapa berartinya makna dari sebuah pelukan - ini aku, aku ada buat kamu .. kamu gak akan pernah melewati semua ini sendirian.

Bukankah Tuhan selalu berkata seperti itu kepada kita? Dia mau berbagi semua hal untuk kita: kasih-Nya, pertolongan-Nya, berkat-Nya ... semua yang terbaik untuk hidup kita. Dia mau tunjukkan itu semua dan nyatakan hal itu dalam hidup kita.

Jadilah seorang pemberi! Kepada semua orang berilah kasih; Kepada dirimu sendiri berilah hormat; Kepada seorang sahabat berilah hati Anda; Kepada seorang musuh pribadi berilah pengampunan; Kepada anak Anda berilah teladan yang baik; Kepada orang tua Anda berilah kepatuhan dan kebanggaan lewat perilaku Anda. (Zig Ziglar, Something Else to Smile About, 147)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>