Tata Kebaktian Pernikahan

tata kebaktian ibadah liturgi pernikahan

PERSIAPAN
• Persiapan pribadi (berdoa dalam saat teduh).
• Sementara Majelis Jemaat mempersiapkan pelayanan, dilakukan permainan organ atau paduan suara.
• Pengantar kebaktian mengundang Jemaat berdiri, Pelayan Firman, Mempelai, Orangtua dan Anggota Majelis Jemaat mempelai memasuki ruang gereja diiringi Organ/ Paduan Suara/ Solist.

1. VOTUM DAN SALAM
PF : Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan
J : Yang telah menjadikan langit dan bumi
PF : Yang memelihara kesetiaanNya sampai selama-lamanya
J : Dan tiada meninggalkan perbuatan tanganNya
PF : Turunlah atas saudara sekalian, anugerah dan sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan kita Yesus Kristus
J : Amin

2. NYANYIAN JEMAAT

3. DOA SYUKUR DAN PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (Jemaat duduk)
PF : Allah Bapa kami yang di sorga, kami mengucap syukur kepadaMu karena pada saat ini kami dapat mencari wajahMu dan dipimpin oleh FirmanMu. Tolonglah agar kami dapat mengarahkan pandangan kami kepada rahmat, karunia, dan kebajikan yang Engkau sebarkan dari keturunan ke keturunan. Tundukkanlah hati kami di bawah FirmanMu, yang Engkau sampaikan pada kesempatan ini, agar kami mengerti maksudMu tentang titah pernikahan yang Engkau sendiri amanatkan. Kuatkanlah dan hiburkanlah kami melalui janji-janjiMu yang Engkau berikan di dalam titah pernikahan ini. Dalam nama Yesus Kristus, amin.

4. PEMBACAAN ALKITAB
Selesai pembacaan Alkitab:
PF : Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya di dalam hidupnya.
J : Haleluya ... haleluya ... haleluya! (dinyanyikan menurut KJ 473 a/b)

5. KHOTBAH


6. NYANYIAN JEMAAT/ PADUAN SUARA

7. TITAH PERNIKAHAN

PF : Jemaat mengadakan kebaktian khusus pada saat ini untuk menyaksikan dan mendukung dengan doa pernikahan saudara ... dengan saudari ... . Hendaknya diketahui, bahwa pernikahan adalah sesuatu yang tidak boleh dilepaskan dari kehendak Tuhan. Pernikahan dimaksudkan sebagai perwujudan bentuk persekutuan yang khas dan langgeng antara pria dan wanita sebagai suami dan istri. Di dalam hubungan nikah ini keduanya dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah untuk memberi dan menerima kasih dan kesetiaan, pertolongan dan pelayanan timbal balik, baik dalam kesenangan maupaun dalam kesukaran.

Mengenai pernikahan ini, sejak pertama-tama menjadikan alam semesta, Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepandan dengan dia” (Kejadian 2:18). Selanjutnya Alkitab berkata: ”Sebab itu seorang laki- laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kejadian 2:24).

Yesus sendiri menganggap dan melukiskan hubungan laki-laki dan perempuan dalam pernikahan sebagai ikatan kudus.Berkatalah Kristus: “Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak bolah diceraikan manusia“ (Matius 19:6).

Rasul Paulus menamakan kesatuan dalam pernikahan sebagai suatu rahasia, ia melukiskan hubungan suami istri dalam pernikahan sebagai hubungan antara Kristus dan jemaatNya (Efesus 5:22-23).

Berdasarkan kesaksian Alkitab sebagaimana disebutkan tadi, maka hendaknya jemaat menganggap dan menilai arti pernikahan itu dengan setinggi-tingginya dengan disertai penuh hormat dan ucapan syukur.

Supaya saudara-saudara memelihara pernikahan saudara sesuai dengan kehendak Allah dan memperoleh berkatNya. Dari itu hendaklah saudara-saudara memahami tujuan pernikahan, yaitu:
• Agar suami dan istri dihubungkan oleh Kasih yang benar, disatukan dalam persekutuan yang sebenarnya, saling tolong-menolong dalam segala hal.
• Agar suami dan istri memperoleh anugerah untuk membentuk keluarga.
• Agar suami dan istri hidup bersama dengan perasaan tenteram: laki-laki dengan istrinya sendiri, perempuan dengan suaminya sendiri, seraya masing-masing menjaga tubuhnya selaku tempat kediaman Roh Kudus (I Korintus 6:19).

Ingatlah kamu ini bukan milikmu sendiri, tatapi yang sudah ditebus dengan harga yang mahal. Sebab itu muliakan Allah dengan tubuhmu (I Korintus 6:19b-20).

(Pelayan Firman turun dari mimbar)


8. PENGUCAPAN JANJI

Kedua mempelai berdiri sambil berjabatan tangan secara bergantian mengucapkan janji sebagai berikut:
Di hadapan Allah dan Jemaat-Nya, saya mengaku telah memilih dan menerimamu ... sebagai suami/istriku dan berjanji: Akan hidup suci sesuai dengan isi Alkitab. Bersama-sama membangun dan memelihara pernikahan sebagai seorang yang taat pada Tuhan. Tidak akan meninggalkanmu baik dalam suka maupun dalam duka, baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit, baik dalam kelimpahan maupun dalam kekurangan, keberhasilan maupun dalam kegagalan sampai maut memisahkan kita.

9. PEMASANGAN CINCIN
(PF memberikan cincin kepada mempelai laki-laki untuk dipasangkan pada jari manis kanan mempelai perempuan, lalu memberikan cincin kepada mempelai perempuan untuk dipasangkan pada jari manis kanan mempelai laki-laki).

10. BERKAT PENUMPANGAN TANGAN (Jemaat berdiri, kedua mempelai berlutut)
PF : “Allah Pohon kasih dan rahmat yang telah memanggil saudara-saudari dalam pernikahan yang kudus dan yang telah menghubungkan saudara-saudari dalam kasih dan kesetiaan yang murni, kiranya mencurahkan berkatNya kepada saudara-saudari, amin.”
Jemaat menyambut dengan menyanyikan Mazmur 134:3 /KJ 303. PF kemudian menuntun mempelai untuk berdiri.

11. PENYERAHAN ALKITAB
PF menyerahkan Alkitab yang telah disiapkan untuk diberikan kepada kedua mempelai, dengan didahului kata-kata : “Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia“ (Matius 19:6).
(Pendeta kembali ke mimbar bersama dengan anggota Majelis Jemaat)

12. PADUAN SUARA

13. PERSEMBAHAN SYUKUR
Persembahan diawali oleh Mempelai dan Keluarga, kemudian diikuti oleh Jemaat. Persembahan diiringi nyanyian: ...

14. DOA PERSEMBAHAN DAN SYAFAAT

15. NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)

16. PENGUTUSAN DAN BERKAT
PF : Pergilah dengan damai sejahtera dan lakukanlah Firman Tuhan: ... (Pesan khotbah hari ini). Kini terimalah berkat Tuhan: “Tuhan kiranya memberkati saudara, Tuhan kiranya menerangi saudara dengan wajahNya dan mengasihani saudara. Tuhan kiranya menunjukkan wajahNya kepada saudara dan mengaruniakan selamat.”
J : Amin ... amin ... amin (dinyanyikan menurut KJ 478 a/b/c).

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>