Lukas 2:8-20 | Jangan Takut

Renungan Khotbah Tafsir Lukas 2:8-20 Temukan Damai Sejahtera yang telah datang untuk kita itu sekarang
Lukas 2:8-20

Jangan Takut — Beberapa jam menjelang Natal, apakah sudah ada yang sudah mulai terima sms natal? Atau lihat status teman-teman di FB bicara tentang Natal? Ada yang lucu-lucu gak dalam mengucapkan Selamat natal dengan canda dan humor gitu? Ada yang dapat dan melihat sms macam itu?

Saya lihat ada beberapa sms lucu seputar Natal
  • Sms isinya gini
  • Bang, Mpok .. ane punya kabar niey ... Ada baby lahir 2000 tahun yang lalu ... Kasian beut dah baby-nya, lahirnya kagak di RS Bersalin ... eh malah di kandang yang bau ... Tapi katanya sih Dia emang sengaja kagak mau lahir di RS Bersalin. Dia pengen banget lahir di hati ente!
  • Sms juga
  • Buka hati ada damai. Buka mata ada terang. Buka kasih ada sukacita. Buka sms, ada ucapan selamat hari Natal dan Tahun Baru.
  • Ini yang terakhir ... status teman di FB, dia bilang gini:
  • Tanpa mengurangi rasa hormat, kami sangat berterima kasih bila ucapan selamat natal dan tahun baru tidak berupa kartu atau sms, tapi UANG TUNAI!
Mungkin itu sedikit gambaran tentang betapa rasa sukacita itu semakin ditegaskan dalam perayaan Kristus yang lahir ke dunia: Natal!

Akan tetapi, bila kita mau melihat gambaran asali peristiwa Natal Pertama ... rasanya tidak semudah itu bagi mereka untuk menyadari bahwa Berita Natal adalah Kabar Kesukaan yang Besar!!

Bagi Yusuf dan Maria:
Natal bagi Yusuf adalah "bencana". Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Bagi Para Majus:
Terbayangkah oleh kita, ketika mereka berjalan mendekati sebuang kandang lalu mereka bingung ... "lah, kok kandang bau sih? Katanya calon Raja besar nih yang lahir itu!?"

Takut, bingung ... yang tidak pernah membuat mereka gagal dalam menemukan Berita Kesukaan yang Besar itu.
Lukas 2:8-20
Gembala-gembala
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini ... kita bertemu dengan sekelompok gembala yang sangat terkejut dan ketakutan ketika: Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Takut

Oh ya, wajar mereka terkejut, wajar mereka ketakutan. Sebab dalam pikiran mereka, para gembala itu: "Ini Berita Sukacita Besar ya kok malah disampaikannya kepada kami sih? Memang siapa kami ini, cuma gembala saja kok!?"

Pada zaman itu, pekerjaan sebagai gembala, jelas termasuk dalam pekerjaan bagi lapisan masyarakat bawah, paling rendah. Domba yang mereka jaga juga bukanlah milik mereka sendiri, cuma buruh saja mereka itu.

Dan bukan hanya itu saja, gembala adalah orang yang dianggap paling hina, terutama oleh kalangan Farisi dan Ahli Taurat pada zaman itu. Kenapa? Karena seorang gembala, menurut mereka, pastilah tidak mampu mentaati perintah Hukum Taurat.

Misal:
  • Membasuh tangan sebelum makan itu ternyata menurut pemahaman orang Yahudi lebih dari sekadar supaya tangan bebas kuman, melainkan supaya suci, tahir. Lah, gembala mana bisa melakukan hal itu .. wong cari air saja untuk domba-dombanya itu saja susah kok.
  • Belum lagi larangan tidak boleh kerja di hari Sabat. Lah domba-dombanya gimana dong kalau ada hari liburnya?

Jadi kenapa mereka ketakutan? Karena faktanya, di mata orang lain di zaman itu, gembala adalah "bukan siapa-siapa"!

MenemukanMu

Bapak dan ibu ... jika besok adalah hari Natal, mari kita bertanya dalam hati kita sendiri: Masih adakah ketakutan, keraguan, kebingungan atau bahkan merasa diri tidak layak di hadapan Tuhan??

Tak bisa dipungkiri, semua perasaan macam itu bisa berkecamuk dalam hati dan pikiran kita:
Takut menghadapi masa depan seperti Yusuf
Takut menghadapi gunjingan orang seperti Maria
Bingung melihat jalan yang dipilih Tuhan, macam para Majus
Merasa tidak layak, seperti para gembala
----
Semua bisa dan ada dalam kehidupan kita sekarang ini.

Ingat saja kapan terakhir kali kita berbuat salah di mata Tuhan? Yang membuat kita merasa gak layak banget ... (Atau bahkan merasa tidak layak datang ke gereja karena di gereja terlalu silau sedangkan dia merasa pakaiannya itu buruk)

Ingat saja kapan terakhir kali kita kuatir tentang masa depan hidup kita? saat uang pas-pas an dan Natalan sudah di depan mata ... saat butuh uang untuk bayar ini dan itu.

Kalau bapak dan ibu bilang tidak pernah bingung memahami jalan-jalan Tuhan ... itu pasti bohong. Saat rencana tak sesuai dengan harapan, di saat itulah kita bingung dan sangat berpotensi kehilangan rasa damai sejahtera itu sendiri

Di saat kita mulai kehilangan rasa damai sejahtera di dalam hati kita ... lalu apa artinya Natal?

Natal tidak akan punya arti apa-apa bagi para gembala yang ketakutan itu apabila mereka tetap takut dan tidak melangkahkan kaki mereka untuk menjumpai kabar sukacita itu!

Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

Damai sejahtera selalu hadir ketika ada keberanian dalam diri ini untuk melawan rasa takut dan rasa kuatir itu .. dan mempercayai bahwa "Kabar Sukacita itu Ada!"

Jadilah seperti para gembala yang berani melangkahkan kaki menjumpai Sang Kristus yang lahir itu ... temukan Damai Sejahtera yang telah datang untuk kita itu sekarang.

Jadilah seperti para malaikat yang menyuarakan berita damai sejahtera kepada mereka yang membutuhkan ... mungkin mereka saat ini tidak jauh dari kehidupan bapak dan ibu ... dan bapak dan ibu, kita adalah seperti malaikat yang diutus Tuhan untuk memberitakan damai sejahtera itu telah datang dalam diri Kristus, Putra Natal.

Keberanian bukanlah ketiadaan ketakutan, melainkan penguasaannya. Itulah pertemuan antara iman dan ketakutan. (Mark Twain)

You may like these posts

1 comment

  1. Anonymous
    Apakah orang Majus menemui Bayi Yesus di kandang?
  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>