Kisah Para Rasul 19:13-20 | Iman Sebatas Bibir

Renungan Khotbah Tafsir Kisah Para Rasul 19:13-20 Bibir mudah berkata tentang iman. Apakah hati mengaminkan apa yang dikatakan bibir tentang iman?
Kisah Para Rasul 19:13-20

Iman Sebatas Bibir — Ini kisah nyata tentang seorang ahli filsafat yang mendapatkan tugas untuk melayani pemberitaan firman Tuhan di sebuah kebaktian. Saya agak lupa nama filsufnya siapa, tapi ini benar-benar kisah nyata. (David Hume, nama filsufnya David Hume, diambil dari buku R. Kent Hughes, 1001 Kisah Inspirasi dan Kutipan, Penerbit Interaksa, hlm. 344)

Selesai dia berkhotbah, seorang temannya datang menghampirinya dan bertanya, "Hey, bukankah kamu tidak percaya akan siapa itu Yesus dan karya-Nya bagi manusia?" Sang filsuf itu menyambut pertanyaan temannya dengan sebuah senyuman dan berkata, "Aku memang tidak percaya, tapi mereka kan percaya."

Agak aneh memang, tapi hal-hal yang seperti ini masih tetap ada hingga sekarang. Seseorang yang mengucapkan sesuatu, meskipun dia tidak percaya akan hal yang dia ucapkan, tapi karena melihat hal-hal yang, bisa jadi menguntungkan dirinya misalnya, maka dia bisa objekin dah tuh. Prinsip dukun kan begitu ya.
Kisah Para Rasul 19:13-20
Anak-anak Skewa
19:13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
19:17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
19:18 Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu.
19:19 Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
19:20 Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.

Iman Sebatas Bibir

Latar belakang pembacaan Alkitab kita hari ini tentang Anak-anak Skewa, Kisah Para Rasul 19:13-20, adalah karya pekerjaan Paulus di Efesus dalam memberitakan Yesus Kristus kepada orang-orang Efesus (Kisah 19:1-12).

Masyarakat di kota Efesus sendiri terkenal akan pemahamannya tentang kuasa roh-roh jahat yang sering hadir dalam hidup keseharian mereka. Dan berita Injil menjadi begitu tersebar luas dengan hebat karena Allah berkarya dalam diri Paulus untuk ‘melawan dan mengusir’ kuasa roh-roh jahat itu (Kisah Para Rasul 19:11-12).

Apakah karena kesuksesan karya dan pelayanan Paulus dalam mengusir roh-roh jahat itu, maka tertariklah anak-anak bapak Skewa untuk mencoba melakukan hal yang sama? Padahal ...

Padahal, apakah mereka juga mengimani apa yang mereka ucapkan tentang Yesus? Siapa Yesus? Alkitab mencatat mereka dengan sebutan "tukang jampi keliling" (Kisah Para Rasul 19:13).

Beberapa penafsir Alkitab menyoroti sebutan Skewa sebagai salah seorang imam Yahudi namun tidak menemukan nama Skewa sebagai salah satu imam Yahudi dalam catatan sejarah Israel (McArthur’s New Testament Commentary).

Alhasil, para penafsir kemudian mengaitkan peletakan nama Skewa, terlebih title "Imam Kepala Yahudi" sebagai salah satu trik anak-anak Skewa untuk menarik "pasar": calon pengguna jasa mereka untuk mengusir roh-roh jahat!

Luar biasa! Demi menembus persaingan pasar kala itu, anak-anak Skewa rela melakukan apa saja, termasuk mengucapkan sesuatu yang sebenarnya belum menjadi (bila tidak mau mengatakan bukan menjadi) bagian hidup dalam hatinya.

Akhir kisah anak-anak Skewa” dalam perikop kita hari ini pun bisa dikatakan mengagetkan. Maksud hati mengusir setan dengan nama Yesus, eh malah mereka yang dikerjain habis sama setan (Kisah Para Rasul 19:15-16).

"Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus”. Lalu Roh jahat itu pun balik berkata, "Yesus aku kenal, Paulus aku tahu, tapi kamu ... siapa kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

Iman Mengakar di Hati

Bila kitab suci berkata iman tanpa perbuatan adalah mati, maka hari ini kita bisa melihat satu hal lain tentang iman: tanpa penghayatan, iman juga mudah dikalahkan! Bibir memang mudah berkata-kata tentang iman, tapi apakah hati akan juga mengaminkan apa yang dikatakan bibir ini tentang iman?

Dalam kehidupan kita sehari-hari, bukankah kita akan dengan mudah menghadapi situasi seperti yang dialami oleh anak-anak Skewa? Di bibir kita berkata-kata dengan hebat tentang iman, "ada jalan keluar di dalam Tuhan, ada kesembuhan di dalam Yesus," tapi ketika si jahat menyerang balik tentang iman kita di bibir, "emang lo percaya sejauh apa tentang kuasa Yesus? Nih gw kasih beban lebih berat lagi buat hidup lo! Rasakno!"

Perjanjian Lama punya kesaksian iman seorang yang bernama Ayub. Ayub pun mengalami apa yang kita sebut "dikerjain iblis habis-habisan." Akan tetapi, Ayub bukan hanya beriman melalui mulutnya, melainkan juga pada akhirnya memperjuangkan agar iman itu memiliki akar kuat di dalam hatinya!

Ayub tidak hanya ingin "ikut arus pasar" pada waktu itu saja (yang bilang kalau sakit berarti ada dosa, makanya harus tobat), melainkan tetap percaya dalam hatinya bahwa Allah akan memulihkannya dan membenarkannya.

Bagaimana dengan kita hari ini? Apakah iman di bibir kita sejalan dengan apa yang ada dalam hati kita?

Iman tidak berasal dari mukjizat, tetapi mukjizat berasal dari iman. (Fyodor Dotoevsky)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>