II Raja-raja 20:1-11 | Andai Ku Tahu ...

Renungan Khotbah Tafsir II Raja-raja 20:1-11 Apa yang akan Anda lakukan jika kehidupan Anda tinggal 100 hari?
II Raja-raja 20:1-11

Andai Ku Tahu ... — Bayangkanlah diri kita sebagai seorang pekerja sukses yang berkarya di sebuah kantor akuntansi besar. Usia baru lima puluh tahun dan masih mempunyai banyak hal yang ingin dilakukan dan kerjakan disepanjang sisa hidup kita itu, paling tidak, rencana pensiun yang menarik.

Tetapi suatu hari dokter mengatakan kepada Anda bahwa Anda mengidap kanker otak yang tidak bisa dioperasi dan di vonis hidup hanya tinggal 100 hari.

Bagi seorang bernama Eugene O’Kelly, apa yang bapak dan ibu bayangkan tadi adalah kenyataan dalam hidupnya.

Kisah hidupnya itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Chasing Daylight” (Mengejar Mentari Pagi).
Pada 24 Mei 2005, Eugene menerima berita yang menghancurkan rencana hidupnya itu.

Saat dia mengetahui keseriusan penyakitnya, dia melakukan apa yang sudah terlatih dilakukannya sebagai seorang akuntan – dia menyusun daftar:
  1. Keluar dari pekerjaan saya.
  2. Memilih pengobatan medis yang memperbolehkan saya untuk ... .
  3. Memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya dan sebaik mungkin bagi mereka yang paling berpengaruh dengan kondisi saya.
Bahkan Eugene menyusun daftar pekerjaan untuk hari-hari terakhirnya:

Menyelesaikan urusan hukum dan keuangan, membuka hubungan, mempermudah, hidup untuk hari ini, menciptakan momen-momen bahagia, memulai masa peralihan ke keadaan berikutnya, merencanakan pemakaman dan tetap bersemangat sampai akhir.

Sisa Waktu ku

Kita pasti tahu bahwa di dalam Alkitab, ada seorang Raja Israel yang juga mengalami pengalaman yang sama. Dia tahu berapa lama lagi dia hidup di dunia ini.
II Raja-raja 20:1-11
Hizkia sakit dan disembuhkan
20:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
20:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN:
20:3 "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
20:4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:
20:5 "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
20:6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
20:7 Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.
20:8 Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?"
20:9 Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?"
20:10 Hizkia berkata: "Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak."
20:11 Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
Hizkia sakit keras (ayat 1), tetapi ketika Hizkia berdoa kepada Allah untuk memohon belas kasih-Nya, maka Allah memperpanjang 15 tahun lagi usia Hizkia (ayat 6).

Yang menarik adalah data yang bisa kita temukan dari perikop paralelnya di II Tawarikh 32:24-33.
II Tawarikh 32:24-33
Tahun-tahun terakhir dari pemerintahan Hizkia
32:24 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit, sehingga hampir mati. Ia berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN berfirman kepadanya dan memberikannya suatu tanda ajaib.
32:25 Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.
32:26 Tetapi ia sadar akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.
32:27 Hizkia mendapat kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar. Ia membuat perbendaharaan-perbendaharaan untuk emas, perak, batu permata yang mahal-mahal, rempah-rempah, perisai-perisai dan segala macam barang yang indah-indah,
32:28 juga tempat perbekalan untuk hasil gandum, untuk anggur dan minyak, dan kandang-kandang untuk berbagai jenis hewan besar dan kandang-kandang untuk kawanan kambing domba.
32:29 Ia mendirikan kota-kota, memperoleh banyak kambing domba dan lembu sapi, karena Allah mengaruniakan dia harta milik yang amat besar.
32:30 Hizkia ini juga telah membendung aliran Gihon di sebelah hulu, dan menyalurkannya ke hilir, ke sebelah barat, ke kota Daud. Hizkia berhasil dalam segala usahanya.
32:31 Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya.
32:32 Selebihnya dari riwayat Hizkia dan perbuatan-perbuatannya yang setia, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam penglihatan nabi Yesaya bin Amos, dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel.
32:33 Kemudian Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan dikuburkan di pendakian ke pekuburan anak-anak Daud. Pada waktu kematiannya seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem memberi penghormatan kepadanya. Maka Manasye, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Di sana kita mendapat keterangan yang cukup mengejutkan.

Dikatakan dalam teks II Tawarikh itu bahwa pasca usia Hizkia diperpanjang 15 tahun, pada awalnya Hizkia sempat terjatuh dalam dosa keangkuhan (ayat 25).

Bersyukur karena Hizkia segera berbalik dari keangkuhannya itu dan memulai sebuah hal yang baik bagi Israel di sisa waktu hidupnya itu.

Mulai dari membangun tempat-tempat perbekalan (ayat 27-28), mendirikan kota-kota yang baru (ayat 29), dan membuat bendungan air bagi tanah Israel (ayat 30).

Hari ini, betul memang kita tidak akan pernah tahu kapan akhir ajal kita itu datang. Sampai grup band Ungu menulis lagu yang liriknya kira-kira begini, "Andai ku tahu, kapan tiba ajalku ... ."


Tetapi satu hal yang seharusnya kita tahu adalah bahwa kita tak akan selamanya ada di dunia ini.

Hidup kita ini terbatas.

Bahkan ada banyak orang yang bila sudah memiliki koleksi umur yang “sudah banyak” menjadi agak enggan menyanyikan lirik lagu “Panjang Umurnya” bukan?

Kenapa?

Karena sebetulnya bukan jadi malah bertambah, melainkan justru makin berkurang dengan bertambahnya usia kita hari ini.

Kesempatan untuk ...

Satu hal yang menjadi renungan kita hari ini adalah ketika hari kita di dunia ini semakin berkurang, sudahkah kita melakukan sesuatu yang berarti bagi orang-orang yang ada di sekitar kita dan terlebih bagi Tuhan?

Baik Eugene O’Kelly maupun Hizkia pada akhirnya menyadari bahwa hidup mereka itu sesingkat itu di dunia ini. Dan mereka memutuskan untuk mengisi sisa waktu di dunia ini dengan hal-hal yang baik dan berguna.

Bagaimana dengan bapak dan ibu hari ini?

Bolehkah saya mengajak kita semua hari ini untuk membayangkan apabila pengalaman Eugene yang memiliki sisa waktu hidup hanya 100 hari itu adalah, katakanlah, akhir hidup kita di dunia ini yang tinggal 100 hari lagi.

Hanya membayangkan saja, apa yang akan bapak dan ibu lakukan dengan waktu yang tersisa 100 hari itu dalam kehidupan keseharian bapak dan ibu hari ini?

Hari 1-10 ... Hari 11-20 ...
dst ...

Berharap doa yang kita naikkan dalam keseharian kita sama seperti yang diucapkan oleh Musa dalam Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”

Menyia-nyiakan waktumu adalah menyia-nyiakan hidupmu, tetapi menguasai waktumu adalah menguasai hidupmu. (Awanama)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>