Yosua 1:1-9 | Bagaimana Keadaanmu Hari Ini?

Renungan Khotbah Tafsir Yosua 1:1-9 Tak apa bila kita jujur dihadapan Tuhan tentang keadaan kita hari ini: Tuhan aku takut, aku merasa telah gagal ...
Yosua 1:1-9



Bagaimana Keadaanmu Hari Ini? — Saya agak heran dengan, entah itu apa namanya, ajarankah atau anjurankah yang mengatakan bahwa sewaktu seseorang ditanya: "Bagaimana Keadaanmu Hari Ini?", maka jawabannya haruslah, apa? Benar! Katanya, jawabannya haruslah: "Luar Biasa!!!" (Pake tanda seru tiga kali tuh).

Saya heran, karena memang apa salahnya jika seseorang dalam menjawab pertanyaan tadi itu, tidak dengan jawaban yang sudah 'baku' dan tinggal copy-paste: "Luar Biasa", dalam situasi dan kondisi dirinya yang konkret di hari itu.

Memang apa salahnya jika dalam menjawab pertanyaan tadi itu, seseorang kemudian berkata: "Keadaan saya hari ini tak sebaik yang dulu" atau "Saya sedang terpuruk sekarang" atau bahkan, "Hari ini saya sedang sakit ...".

Apa yang salah dengan jawaban itu? Apakah jawaban seperti itu menjadikan tanda bahwa seseorang yang "kurang iman"? Belum tentu.

Semua hal yang mengesankan, memesonakan pastilah ada prosesnya. Sama halnya dalam peristiwa Kristus, tak akan ada kebangkitan tanpa adanya peristiwa kematian di kayu salib.

Mengapa seseorang hanya terpana pada Kristus yang bangkit dan menang dan melupakan satu proses yang harus dilalui-Nya untuk berjumpa dengan penggenapan Janji yang Luar Biasa itu?

Yesus tidak berseru, "Luar Biasa!" di atas kayu salib. Melainkan Ia mengucapkan ratapan seperti layaknya kita mengalami penderitaan dan kesusahan kita hari ini: Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani.

Sebuah ratapan atas penderitaan yang teramat sangat dalam tubuh manusia-Nya itu yang harus ditanggung-Nya, untuk tiba pada sebuah senyuman kemenangan dalam kebangkitan: Luar Biasa!

Saya ingin mengajak kita melihat kembali perikop kita hari ini, sambil membayangkan jika bapak, ibu dan teman-teman muda menjadi Yosua dalam perikop kita hari ini, kemudian ada orang yang bertanya: "Yosua, bagaimana keadaanmu hari ini?" Apa yang akan menjadi jawaban bapak dan ibu semua?
Yosua 1:1-9
Perintah TUHAN kepada Yosua untuk merebut tanah Kanaan
1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
1:2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.
1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
1:4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.
1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
Sudah terbayang jawaban dari pertanyaan, "Bagaimana keadaanmu hari ini, Yosua?"

Ada seorang penulis, namanya Robert Schuller, dalam bukunya yang berjudul "Badai Pasti Berlalu", dia mendaftarkan 10 kemungkinan jawaban (dia menyebutnya sebagai 'Skala Semangat') sewaktu seseorang ditanya pertanyaan, "Bagaimana keadaanmu hari ini?" Kita mulai dari yang paling hebat menjadi yang paling hancur:

10. Sensasional.
9. Mengesankan.
8. Luar biasa.
7. Hebat.
6. Baik.
5. Cukup baik.
4. Lumayan.
3. Mengerikan! Anda juga akan berkata begitu kalau ada di posisi saya!
2. Marah dan mengeluarkan sumpah serapah.
1. Diam, bibir bergetar, mata siap mengeluarkan air.

Keadaan Yosua

Yang mana kira-kira yang menjadi jawaban bapak dan ibu semua sebagai Yosua setelah membaca perikop kita hari ini? Saya mau membantu kita untuk lebih memahami kondisi Yosua waktu itu ...

(1) "Orang Kecil yang berada di bawah kesuksesan Orang Besar"

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, ... (Ayat 1-2b)

(2) "Orang Kecil yang diberi kepercayaan dan tanggung jawab luar biasa besar"

seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (Ayat 2c-3)

(3) "Orang Kecil yang diberikan Janji yang luar biasa akan senyum kemenangan: masuk ke Tanah Perjanjian"

Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (Ayat 4-6)

Coba bapak dan ibu lihat siapa itu orang Het di ayat ini:

Ulangan 7:1
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,

Israel tak pernah 'sekelas' dengan mereka.


Mari saya tanya sekali lagi, jika bapak dan ibu adalah Yosua, apa jawaban dari pertanyaan: "Yosua, bagaimana keadaanmu hari ini?"

Kalau saya yang jadi Yosua, maka saya akan menjawab - dalam skala semangat Schuller tadi - ... Mengerikan! (Nomer 3). Ini sama sekali bukan tugas yang ringan dan mudah.

Bunda Theresa pernah berkata:
"Saya mengerti bahwa Tuhan tidak akan pernah memberi sebuah kepercayaan melebihi kemampuan saya. Harapan saya hanyalah agar Tuhan tidak terlalu berlebihan mempercayai saya."

Dan Yosua, mungkin hari itu merasa bahwa Tuhan memang sudah terlalu berlebihan dalam mempercayai dirinya untuk melanjutkan "kesuksesan Orang Besar" seperti Musa dan membawa Israel menuju penggenapan janji Tuhan: Kanaan.

Dan itu mengerikan!
Ada rasa takut pasti di sana, rasa tawar dan kecut hati, merasa diri bukan siapa-siapa ... ketika mendengar kepercayaan yang begitu besar disematkan dalam pundaknya.

Itulah sebabnya, dalam ayat kelanjutannya hingga ayat 9 dalam bahan pembacaan Alkitab kita hari ini, apa yang sedang dilakukan oleh Tuhan terhadap Yosua? Tuhan memerangi semua potensi daya negatif yang bisa muncul (kalau tidak boleh mengatakan bahwa memang daya negatif itu sudah muncul dalam hati dan pikiran Yosua waktu itu) dalam hati dan pikiran Yosua hari ini supaya tidak menjadi satu tindakan negatif yang dilakukan oleh Yosua: menjadi penakut, pengecut hati ... semua hal yang Tuhan tidak ingin terjadi dalam diri Yosua.

Ada tujuh cara Tuhan memerangi daya negatif yang mungkin muncul dalam diri Yosua hari itu:
a. Kuatkanlah dan teguhkanlah hati mu (hitung saja berapa kali kalimat itu muncul).
b. Bertindaklah hati-hati.
c. Jangan menyimpang ke kanan atau kiri.
d. Perkatakanlah Firman Tuhan.
e. Renungkan Firman Tuhan siang dan malam.
f. Jangan kecut dan tawar hati.
g. Aku, Tuhan akan menyertaimu selamanya.

Bagaimana Keadaanmu Hari Ini?

Pikirkan tentang semua keadaan kita hari ini. Apakah memang seluarbiasa itukah kita di hari ini? Atau, kita sama seperti Yosua yang mungkin memiliki ketakutan, kecut dan tawar hati bahkan sakit di hati ini.
- semua sakit di hati
- semua kegagalan dan kekalahan
- semua keterpurukan
- semua keletihan bukan fisik, melainkan hati

Semua daya negatif yang bukan saja bisa membuat kita menjadi stag - tak bergerak, melainkan juga mungkin bisa menghancurkan kehidupan kita hari ini. Dan Tuhan tidak menginginkan kita hancur karena daya negatif itu. Karena itulah maka Tuhan melaan dan memerangi semua daya negatif yang hadir dalam diri Yosua dalam perikop kita hari ini dan hal yang sama pun akan dilakukan-Nya kepada siapa saja yang percaya kepadaNya.

Bapak ibu, "bagaimana keadaan bapak dan ibu hari ini?"

Tak mengapa bila kita jujur dihadapan Tuhan tentang keadaan kita hari ini: Tuhan aku sakit , aku takut, aku kecewa, aku terpuruk, aku merasa telah gagal ...

Melangkah Berani Bersama Tuhan

Tetapi jangan lupakan apa yang menjadi pilihan hati Yosua selanjutnya dalam kisahnya:

Yosua 1:10-11.
Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: "Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki."

Apa yang terjadi di sana?


Satu langkah kecil untuk bergerak melampaui semua daya negatif: ketakutan, kengerian, ketidakberdayaan, kekecutan dan tawar hatinya itu dan memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk menunjukkan kebenaran akan Janji-Nya dengan mempercayai apa yang Tuhan telah katakan tentang hidupnya, masa depannya yang mungkin, hari ini kita masih bergumul dengan ketidakpercayaan kita.

Melanjutkan perjalanan dengan satu langkah kecil (mempercayai-Nya) dalam melampaui semua daya negatif yang menyerang masuk untuk menguasai hati dan pikiran kita. Hingga akhirnya kita bisa berucap: "Betapa bersyukurnya aku memiliki Tuhan yang Luar Biasa!!"

Tuhan, aku percaya. Tolonglah ketidakpercayaanku ini. (bnd. Markus 9:24)

Keberanian adalah rasa takut yang telah disertai dengan doa. (Karl Barth)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>