Bilangan 13:25-33 | Realistis - Optimis

Renungan Khotbah Tafsir Bilangan 13:25-33 Mereka yang mengalahkan realita dengan optimisme.
Bilangan 13:25-33

Realistis - Optimis — Kita pasti pernah pake kalimat ini, "Realistis dong!" Pernah? Pasti pernah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata 'realistis' dengan arti bersifat nyata dan wajar.

Sedangkan untuk kata yang satunya lagi yang menjadi tema kita hari ini, optimis, KBBI mendefinisikan kata itu sebagai 'selalu memiliki pandangan atau pengharapan yang baik dalam menghadapi segala hal.

Ada kalanya Realistis Menang

Dalam hidup ini, ada kalanya kata realistis mengalahkan optimis.

Maksud saya begini, kita ambil contoh aja ya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita hitung biaya hidup keluarga kita selama sehari ... sudah? Kalikan dengan 30 (hari dalam sebulan) ... Sudah? Sekarang bandingkan dengan pemasukan keluarga kita selama sebulan.

Bagaimana hasilnya? Itu realitasnya.

Realistisnya ada banyak orang yang mendapati bahwa apa yang menjadi 'biaya operasional rumah tangga' mereka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang 'realistis' mereka dapatkan dalam sebulan.

Realistis mengalahkan optimis sewaktu mereka menjalani hidup yang sudah berat ini menjadi semakin berat. Realistis - Pesismis.

Ada kalanya Optimis Menang

Akan tetapi, akan selalu ada orang-orang yang mampu mengalahkan segala sesuatu yang 'nampak realistis itu' (kan biasanya kalau kita nyebut kata "realistis" kan biasanya agak pesimis - negatif bukan artinya?) dengan optimis.

Salah satu contoh konkretnya adalah apa yang kita baca dalam teks Alkitab kita hari ini.
Bilangan 13:25-33
Kedua belas pengintai
13:25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
13:26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
13:33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Sepuluh Orang Realistis

Apa yang salah dari laporan 10 orang pengintai yang diperintahkan oleh Musa untuk mengintip keadaan Tanah Perjanjian itu?

Bacalah sekali lagi ayat 27-29.

Bilangan 13:27-29
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."

Apa yang salah? Gak ada.

Realitanya memang begitu. Itu kenyataannya. Bangsa-bangsa yang mapan macam Amori atau Amalek ada di sana. Belum lagi keberadaan kaum raksasa seperti si Goliath itu yaitu kaum Enak, juga ada di sana.

Itu realitanya. Realita yang membuat mereka (10 orang pengintai itu) pun mengambil kesimpulan yang ... menurut mereka ... paling realistis: ayat 31 ".. kita tidak dapat maju menyerang .. karena mereka lebih kuat daripada kita."

Itu dia contohnya 'realistisme yang mengalahkan optimisme.

Dua Orang Optimis


Tetapi apakah ada orang-orang yang .. mereka tahu realitanya bagaimana ... dan hebatnya mereka adalah mereka tak pernah menghapus optimisme dalam kamus kehidupan mereka? Ada dan akan selalu ada.

Yosua dan Kaleb mewakili orang-orang tipe 'realistis - optimis'.

Ketika Yosua dan Kaleb berkata dalam ayat 30:

Bilangan 13:30
"Tidak! (pake tanda seru lho ini di ayatnya) Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (pake tanda seru lagi .. artinya pernyataan Yosua dalam ayat ini sangat keras dan bersemangat! - nah nah .. saya juga jadi ikutan pake tanda seru kan).

Kita yang Mana?

Yang seharusnya menjadi perenungan kita hari ini adalah ... kita dalam menjalani langkah kehidupan ini mau menjadi orang yang bertipe seperti apa? Realistis - Pesimis .. atau ...

Realistis - Optimis.

Saya suka dengan ucapan Zig Ziglar sewaktu dia menulis tentang dampak dari kata pesimis dalam kehidupan itu begini, singkat saja:

"Pesimisme mengeruhkan air peluang".

Kita akan kehilangan banyak sekali peluang dalam hidup kita ini bila kita yang sudah berpikir paling realistis ini bertemu dengan pesimisme.

Peluang itulah yang terus dihembuskan oleh Yosua dan Kaleb untuk melawan keruhnya air yang dibuat oleh 10 orang kawan pengintai lainnya itu (masih ingat dalam teks kita dikatakan bahwa 10 orang itu menyampaikan "kabar busuk" .. ayat 32).

Peluang bahwa kita bisa menang asal kita terus maju.

Hal yang kedua yang mau kita renungkan sebetulnya jauh lebih dalam dari pada sekedar kita menentukan akan menjalani kehidupan yang ber-tipe-kan apa ....

Mari kita temukan modal apa yang kita punya sehingga dalam menghadapi hal-hal yang paling realistis yang terjadi dalam hidup kita sekarang ini (yang ... kadang memang memberatkan hati dan pikiran kita).

Apa modal kita supaya kita bisa mengikuti jejak tipikal Kaleb dan Yosua ... menjadi seorang yang Realistis - Optimis.

Mari kita diskusikan bersama.

Anak-anak dilahirkan dengan sifat optimis, dan kemudian dunia ini perlahan-lahan berusaha mendidik mereka keluar dari khayalan. (John L. Mason, Pertanyaan Yang Tepat, 117)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>