Lukas 19:1-10 | Ingin Berjumpa dengan-Nya

Renungan Khotbah Tafsir Lukas 19:1-10 Perubahan hidup melalui dukungan positif mereka yang ada di dekat kita.
Lukas 19:1-10

Ingin Berjumpa dengan-Nya — Saya pernah mendengar satu cerita nyata yang terjadi di Amerika. Sebuah sekolah menjadi satu proyek percontohan (sekolah teladan) oleh pemerintah daerah itu.

Dibukalah sebuah kelas khusus di mana guru-gurunya dan murid-muridnya yang masuk di kelas itu adalah mereka-mereka yang diundang khusus untuk masuk di kelas itu karena dianggap memiliki keunggulan, terbaiklah di daerah situ. Maka berkumpulah mereka di situ, berproses belajar dan mengajar.

Satu tahun berlalu dan hasilnya memang luar biasa. Mereka menunjukkan keunggulan-keunggulan dalam proses belajar - mengajar dan prestasi mereka sebagai guru dan murid.

Yang mengejutkan adalah ketika satu hari kepala sekolahnya memanggil beberapa guru dari program unggulan itu dan mulai berbicara jujur kepada mereka begini:
"Selamat ya untuk prestasi yang telah kalian tunjukkan di sini, itu hebat banget. Dan satu hal lagi yang harus kalian ketahui, sebenarnya kalian dipilih untuk mengajar di sini, juga murid-murid di kelas unggulan itu dipilih, sebenarnya bukan karena kalian lebih unggul dibanding dengan yang lain.

Kami memilih kalian secara random (acak) dan mengatakan kepada kalian tahun yang lalu bahwa kalian adalah orang-orang unggulan yang ada di daerah kita. Tahun yang lalu, kami memilih kalian tanpa tahu apakah kalian adalah orang yang unggul atau tidak. Akan tetapi, setahun sudah berlalu dan kalian semua membuktikan bahwa kalian adalah benar-benar unggulan, berprestasi. Jadi, selamat ya."

Kekuatan Dukungan

Kisah nyata tadi sebenarnya mau membuktikan kepada kita tentang satu hal yang sangat-sangat nyata terjadi dalam kehidupan keseharian kita sekarang ini, bahwa betapa banyaknya orang yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh ucapan-ucapan, tindakan-tindakan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya tentang kehidupannya.

Seseorang akan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya yang maksimal, potensi terbaiknya yang tersimpan dalam dirinya, keyakinannya, jika orang-orang yang ada disekitarnya menyemangati hidupnya dan tetep memberikan kata-kata positif tentang hidupnya, masa depannya.

Terbayangkah oleh kita apabila yang terjadi di keluarga kita, jemaat kita, lingkungan sekitar kita adalah suasana yang seperti itu? Saling menguatkan, saling menopang, saling menyemangati, menolong satu dengan yang lainnya. Siapa yang gak akan betah tinggal di lingkungan yang seperti itu. Mereka akan nyaman dengan lingkungan yang seperti itu.

6:1

Namun adakalanya hal-hal yang seideal itu belum terjadi dalam kehidupan keseharian kita.

Jack Canfield, penulis buku Chicken Shoup for the Soul pernah mengadakan sebuah penelitian dan dia menemukan bahwa setiap orang, setiap kita, rata-rata setiap harinya menerima kata-kata negatif tentang hidup kita itu 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan kata-kata positif. Bayangkan, 6:1!

Agak ngeri kan ya kalau sudah begini. Bagaimana rasanya hidup dikelilingi oleh orang-orang yang berpikiran dan anggapan-anggapan negatif dan lebih lagi mengucapkan kata-kata negatif tentang hidup kita.
Lukas 19:1-10
Zakheus
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Lingkungan yang Negatif

Sahabat kita dalam pembacaan Alkitab kita hari ini tahu bagaimana rasanya hidup dalam suasana yang seperti itu.

Kita tahu lah sedikit-sedikit mah bagaimana kisah hidupnya sahabat kita, Zakheus ...

Sebagai orang Israel yang bekerja untuk penjajah Romawi, sebagai pemungut cukai ... itu orang Israel yang lain gondoknya bukan main melihat ada orang Israel yang berani kerja sama penjajah Romawi, 'musuh mereka'.

Ya iyalah, orang Romawi itu penjajah Israel waktu itu, kok ya ada yang berani bantuin mereka untuk mungut cukai. "Oh ini anteknya penjajah nih, pengkhianat bangsa nih orang yang kayak gini"

Ditambah lagi, pekerjaan pemungut cukai pada zaman itu memiliki konotasi makna yang negatif sekali. Sebab para pemungut cukai zaman itu seringkali memanfaatkan pekerjaan mereka itu untuk memeras dan akhirnya mengambil keuntungan sendiri dengan menarik pajak yang lebih dari apa yang diharuskan. Siapa yang mereka tarik? Israel, bangsanya sendiri!

Maka semakin lengkaplah kebencian orang-orang Yahudi - Israel waktu itu kepada sahabat kita yang satu ini dan rekan-rekan seprofesinya waktu itu.

Lukas 19:7
Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."

Apabila kita hidup di dunia yang memandang senegatif itu tentang hidup kita, apa rasanya? Apa yang akan kita lakukan? Rasanya pasti gak enak banget!

Dan yang bisa dilakukan oleh Zakheus pada waktu itu hanya dua:
- Melanjutkan hidupnya sebagai pemungut cukai yang suka memeras orang-orang.
- Atau ... berhenti jadi pemungut cukai yang berlaku "kotor", yang suka memeras.

Saya tidak bilang bahwa pekerjaan pemungut cukai atau pajak itu jelek ya. Akan tetapi, cara-cara yang 'kotor' yang memeras rakyat itu yang buruk! Misal: Gayus, bukan kantor pajaknya yang buruk, tapi oknum Gayus nya yang buruk!


Yang menarik dalam pembacaan Alkitab kita hari ini adalah, sebelum Zakheus berjumpa dengan Yesus, apa yang terjadi? Seakan-akan Zakheus meng-amin-kan anggapan-anggapan, pikiran-pikiran negatif yang ada di sekitarnya waktu itu.

Zakheus!
Kamu tuh orang berdosa! --> Amin! saya memang orang berdosa!
Kamu tuh tukang peras! --> Amin! memang itulah pekerjaan saya, kamu mau apa?
Kamu tuh pengkhianat! --> Kalau kamu memang bilang seperti itu, baiklah saya akan tunjukkan apa yang kamu bilang itu benar!

Apa yang terjadi? Dia melawan, Zakheus memberontak dengan cara "menyetujui" semua hal negatif yang orang-orang lemparkan ke mukanya!

"Oiya papa, mungkin papa benar ngatain saya anak bodoh, anak yang tidak punya masa depan. Saya memang anak yang bodoh"
"Oiya mama, mungkin mama benar. Papa ini benar-benar seorang pecundang, gak bisa cari kerjaan, gak bisa ngebahagiaan mama dan anak-anak. Papa memang orang gagal, pecundang sejati."

Pertanyaan saya: darimana mereka bisa dapatkan kekuatan untuk memperbaharui kehidupannya apabila mereka tidak bisa mendengar adanya perkataan-perkataan yang positif, dukungan-dukungan yang positif dari orang-orang yang ada dalam kehidupan mereka?

Syarat Perubahan

Itulah yang diberikan oleh Yesus kepada sahabat kita Zakheus. Dan saya percaya Tuhan pun memberikan hal yang sama kepada kita, setiap kita sekarang ini.

Lukas 19:5
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."

Yesus tidak hanya bilang: "Aku MAU ..." tapi yang Yesus katakan kepada Zakheus waktu itu adalah "Aku HARUS .. !"

Zakheus yang dianggap oleh orang-orang pada waktu itu tidak berharga sama sekali, tidak penting bahkan tidak dianggap sebagai bagian bangsa Israel sekalipun, ternyata bagi Dia, Zakheus tetaplah sepenting itu, seberharga itu dan tetap menjadi bagian dalam keluarga Allah.

Lukas 19:10
"Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Zakheus butuh pemulihan, dia butuh dikuatkan, diteguhkan, diyakinkan bahwa hidupnya bisa berubah menjadi seorang yang lebih baik. Oleh sebab itulah Yesus melakukan sebuah tindakan yang sangat positif, dengan perkataan yang sangat positif pula kepada Zakheus: "Aku harus datang ke rumah mu!"

dan hasilnya? Perubahan besar terjadi!

Lukas 19:8
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Perubahan akan terjadi apabila seseorang menjadi tersadar bahwa dia disemangati, dia didukung, dia diberikan perkataan positif untuk melawan semua label dan cap-cap negatif yang hadir dalam hidup mereka pada waktu itu.

Untuk menutup renungan kita hari ini, saya punya satu tayangan. Katanya ini penemuan terbesar abad ini yang ditemukan oleh seorang Professor dari Jepang tentang kekuatan dari sebuah perkataan positif dan negatif.


Nah itu baru nasi udah begitu kan ...
Apa lagi manusia yang digituin ...

Pertobatan sejati adalah tidak melakukan hal yang sama lagi. (Martin Luther)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>