Lukas 12:13-21 | Kita Harus Kaya

Renungan Khotbah Tafsir Lukas 12:13-21 Kaya Dihadapan Allah. Seperti apa sih rupanya seseorang yang kaya dihadapan Allah?
Lukas 12:13-21

Kita Harus Kaya — Tema kita hari ini menantang sekali bukan: Kita Harus Kaya. Atau dengan kata lain, kita tidak diperbolehkan untuk hidup miskin.

Lagi pula, siapa juga yang mau jadi orang miskin. Setiap kita pasti berjuang atau minimal pengenlah jadi orang kaya.

Sebenarnya ada satu masalah dengan tema kita hari ini. Kata "harus", itulah yang jadi masalahnya. Jika menggunakan kata "mari" mungkin akan menjadi berbeda suasananya.

"Mari ke sini sebentar." Lalu kita jawab, "Ah, gak mau ah."

Tapi kalau "harus," maka mau tak mau kita harus mau.

Harus?

Bukan menjadi rahasia lagi bila ada beberapa saudara kita di luar sana yang punya pemahaman: "Jadi orang Kristen itu kita harus kaya! Percuma atuh punya Bapa penguasa alam semesta, kita jadi anak-Nya, jika kita hidup miskin."

Di lain pihak, tak sedikit juga orang-orang yang memiliki pemahaman bertolak belakang dengan yang tadi itu, yaitu dengan berkata: "Yah, hidup di dunia ini, apalagi sebagai orang percaya, memang penuh penderitaan. Kan seperti Tuhan Yesus yang menderita, sampai mati pulak."

Nah, yang mana yang benar? Yang baik untuk kita pahami bersama-sama, yang pertama atau yang kedua?

Menurut saya, dua-duanya sama buruknya.

Yang satu - lupa bahwa Yesus juga mengalami apa yang dinamakan penderitaan (kemiskinan kan salah satu anak buahnya penderitaan bukan?)
Yang kedua - lupa bahwa Yesus tidak hanya menderita, tetapi bangkit dan menang!

Kita harus kaya! Setuju.
Tapi menjadi kaya yang seperti apa dulu nih. Itu persoalannya.

Saya mau memperkenalkan salah satu orang terkaya di dunia. Ini anaknya: Christina Onassis

Saking kaya nya tuh bapaknya Christina, misalnya ni ya ...

Saya mau pergi liburan ke Amrik, sampai di sana saya cari-cari bajigur kagak ada di sana. Gampang! Suruh aja pilot jet pribadi saya pulang ke Indonesia untuk beliin bajigur dan balik lagi ke sini

Onassis mau beli diet cola waktu itu, dan gak ada di tempat liburannya dan itulah yang dia lakukan. Bayangin, butuh 30.000 US Dollar biaya untuk BBM jet dan gaji pilot hanya untuk diet cola.

Atau ketinggalan kaset favorit saya di rumah pas liburan di Amrik itu. Gampang! suruh balik lagi tuh pilot buat ambil. Onassis ketinggalan rekaman David Bowie waktu itu.

Dan yang lebih hebat lagi sewaktu Onassis ini minta teman-temannya datang untuk temani dia dan teman-temannya bilang: kami sibuk kerja! Gampang! Tawari sajha mereka uang 30.000 US Dollar sebulan dan mereka pun datang berbondong-bondong.

Sayangnya hanya satu yang tidak bisa Onassis beli: Kebahagiaan.

Masa kecilnya kesepian - orang tuanya bercerai - Ayahnya sering pergi urusan bisnis, kalau di rumah, ayahnya itu tukang perintah. Empat kali menikah dan semuanya bermasalah.

Depresi - beberapa kali mencoba bunuh diri - Keluarganya satu persatu meninggal: ayahnya sakit, saudara laki-lakinya kecelakaan, ibunya over dosis obat diet ...

Kaya, namun tak bahagia! Buat apa?
Lukas 12:13-21
Orang kaya yang bodoh
12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Hal itulah yang mau diingatkan oleh Yesus ketika seorang pemuda mengadu kepada-Nya dalam perikop kita hari ini, Lukas 12:13-21.

Lukas 12:13
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.

Belum hilang duka, sekarang ribut-ribut masalah warisan. Kemarin kehilangan orang yang kita kasihi, sekarang kita kehilangan saudara kita. Gara-gara ribut masalah harta.

Lukas 12:14-20
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

Inilah yang diingatkan oleh Yesus:
Hidup kita tidak tergantung dari kekayaan itu! Kebahagiaan tidaklah identik dengan kekayaan. Kekayaan tidaklah berbanding sejajar dengan apa yang kita cari: kebahagiaan.

Kurang apa lagi coba dah tu bapak Onassis. Kerja siang malam, aset berlimpah, gak pernah pusing mikir mau makan apa nanti sore. Akan tetapi, sayangnya dia kehilangan keluarga, kesehatan, semua yang berarti melebihi kekayaan itu sendiri.

Kekayaan diraih, sayangnya keluarga, kesehatan atau bahkan Tuhan bisa jadi dikorbankan oleh seseorang.

Orang Bodoh. Kata Yesus kepada mereka yang tipe-tipe kayak gitu.

Jadi orang pinternya yang seperti apa? (Apakah yang minum jamu?)

Iya, Harus!

Lukas 12:21
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Kaya Dihadapan Allah. Seperti apa sih rupanya seseorang yang kaya dihadapan Allah?

Seseorang yang menderita, belum tentu dia kaya dihadapan Allah. Kesempatan diberi, jalan dibuka, tapi dia tidak bertindak apa-apa untuk bangkit dan menang.

Seorang yang kaya pun belum tentu dia juga otomatis kaya dihadapan Allah. Tamak. Sombong. Merendahkan orang lain.

Orang yang kaya dihadapan Allah adalah orang-orang yang paling tidak memenuhi tiga hal ini:

1. Dia akan bisa menghargai dan mensyukuri setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya - baik dikala susah maupun senang - yang telah Tuhan izinkan dialami olehnya.

Kalau Tuhan izinkan hal itu terjadi dalam hidup kita, Tuhan pasti punya tujuan. Tuhan akan tunjukkan jalan bagi kita untuk bisa menemukan berkat-berkat-Nya yang senantiasa mencukupkan kehidupan kita.

2. Oleh sebab itu, jangan berhenti dalam penderitaan atau kesusahan saja.

Tuhan memercayakan banyak hal buat kita - lihat diri kita dengan kelengkapan-kelengkapan yang Tuhan berikan. Lihat orang lain yang ada disekitar kita yang memberikan dukungan tak henti pada kita dan lihat juga apa yang kita kerjakan dengan semua yang telah dipercayakan Tukan itu: Ada? Atau kita hanya berdiam diri meratapi nasib?

Bekerja - berkarya - berjuang untuk membahagiakan Tuhan, keluarga kita. Bukankah itu yang menjadi tujuan kita.

3. Karena hanya dengan sebuah tindakanlah kita akan tahu bahwa hidup kita ini punya arti, punya makna, bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Lihat mike ini?


Mike itu gak akan ada artinya apa-apa bila dia tidak dihidupkan. Baru kalau kita pencet tombol "on" nya dan kita gunakan untuk nyanyi, ngomong di depan umum, barulah berasa tuh maknanya mike tadi itu.

Jadi, apakah kita sudah menemukan "kekayaan" yang Tuhan sediakan untuk kita nikmati dalam kehidupan kita ini? Semoga!

Uang no. 2, cinta no. 1, dan saya beruntung karena saya cinta uang. (Jackie Mason – Komedian)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>