Anak Belajar dari Apa yang Mereka Alami dalam Kehidupan Ini


Kalau anak-anak banyak dikritik dalam kehidupannya, mereka akan belajar mengutuk. 
Kalau anak-anak banyak mengalami permusuhan dalam kehidupannya, mereka akan belajar berseteru. 
Kalau anak-anak banyak mengalami ketakutan dalam kehidupannya, mereka akan belajar prihatin. 
Kalau anak-anak banyak dikasihani dalam kehidupannya, mereka akan belajar mengasihani diri sendiri. 
Kalau anak-anak banyak dicemooh dalam kehidupannya, mereka akan belajar menjadi pemalu. 
Kalau anak-anak banyak mengalami kecemburuan dalam kehidupannya, mereka akan belajar iri hati. 
Kalau anak-anak banyak mengalami hal yang memalukan dalam kehidupannya, mereka akan belajar merasa bersalah. 

Kalau anak-anak banyak diberikan dorongan dalam kehidupannya, mereka akan belajar percaya diri. 
Kalau anak-anak merasakan toleransi dalam kehidupannya, mereka akan belajar sabar. 
Kalau anak-anak banyak dipuji dalam kehidupannya, mereka akan belajar menghargai. 
Kalau anak-anak merasa diterima dalam kehidupannya, mereka akan belajar mengasihi.
Kalau anak-anak merasa didukung dalam kehidupannya, mereka akan belajar menyukai diri sendiri. 
Kalau anak-anakk merasa diakui dalam kehidupannya, mereka akan belajar bahwa mempunyai sasaran itu baik. 
Kalau anak-anak dibiasakan berbagi dalam kehidupannya, mereka akan belajar bermurah hati. 
Kalau anak-anak dibiasakan jujur dalam kehidupannya, mereka akan belajar mengatakan yang sebenarnya. 
Kalau anak-anak merasakan keadilan dalam kehidupannya, mereka akan belajar bersikap adil. 
Kalau anak-anak banyak diberikan kemurahan dan pertimbangan dalam kehidupannya, mereka akan belajar menghormati. 
Kalau anak-anak merasa tenteram dalam kehidupannya, mereka akan belajar percaya kepada diri sendiri maupun orang-orang di sekeliling mereka. 
Kalau anak-anak merasakan persahabatan dalam kehidupannya, mereka akan belajar bahwa dunia ini tempat tinggal yang menyenangkan. 

Dorothy Law Nolte, Childern Learn What They Live, hlm. 6-8.

You may like these posts