Mazmur 118:1-29 | Hari yang Berat

Mazmur 118:1-29

Hari yang Berat — Mari kita awali renungan kita hari ini dengan games. Bagi kelompok menjadi dua, Cewe dan Cowo.

Tugasnya, yang cowo nyiapin cara nembak cewe yang paling keren. Yang cewe nyiapin cara nolak yang paling tega lah. ... Ni cewe-cewe ada yang sadis cara nolaknya [emang lu pikir lu siapa? Ngaca dulu deh lu] ??

Pernah gak sih kayak gitu bro, sis? Cape-cape naro perasaan, perhatian, - keluar modal pulak - ... eh ujungnya ... ditolak. Tinggal nyanyi aja: “Terlalu sadis caramu ... Sakitnya tuh di sini ...”

Satu hal yang pasti, kalau yang kayak begitu terjadi dalam kehidupan kita, hmmm ... itu berdampak pada diri kita dalam melewati hari-hari kemudian.

Ditolak ...
Putus ...
Lihat Ortu berantem ...
Ribut sama ade atau kaka atau sahabat sendiri ...

Sampe ke main games, coba aja kalau lagi kalah war (Clash of Clans, maksudnya), berasa kan ... (Anak-anak muda lagi pada getol ya main game COC ini)
Mazmur 118:1-29
Nyanyian puji-pujian
118:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
118:2 Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
118:3 Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
118:4 Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
118:6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
118:7 TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.
118:8 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
118:9 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
118:10 Segala bangsa mengelilingi aku--demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
118:11 Mereka mengelilingi aku, ya mengelilingi aku--demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
118:12 Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri, --demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
118:13 Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.
118:14 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
118:17 Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.
118:18 TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.
118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
118:25 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.
118:27 Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.
118:28 Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.
118:29 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kalau teman-teman membaca tadi, pasti akan dengan mudah terpesona dengan kalimat pujian – penyembahan yang disampaikan oleh pemazmur di situ. Beberapa kalimat ayatnya kan jadi lagu rohani populer:

- Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik (ayat 29)
- Masuk gerbang-Nya bersyukur (ayat 19-21)
- Tuhanlah kekuatan dan Mazmurku (ayat 14)

Tetapi, apakah teman-teman memerhatikan hal ini, bahwa pemazmur sedang mengalami hari-hari yang berat sewaktu dia menuliskan mazmur ini?


Coba kita cek ya sama-sama:

- Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan ... (ayat 22)
- Dalam kesesakan ... (ayat 5)
- Segala bangsa mengelilingi aku ... artinya? Dikeroyok (ayat 10)
- Aku ditolak dengan hebat (ayat 13)
- Hingga di satu titik: Tuhan menghajar aku (ayat 18)

Yang agak sulit dilacak adalah, peristiwa apa tepatnya yang dialami oleh pemazmur ini sehinggga dia kemudian menulis refleksi imannya seperti itu? Kita gak tahu ...

Kalau yang jadi pemazmur itu adalah teman-teman hari ini, bisa tidak mengidentifikasi peristiwa-peristiwa nya apa saja sehingga menuliskan ... saya ulangin ya: dibuang, nyesek, dikeroyok, ditolak, dihajar ...

Bisa? Bisa.

Kita tahu persis hal-hal apa saja yang membuat hari-hari ini terasa berat. Boleh minta tolong gak? Coba deh keluarin hape, lihat daftar putar lagu nya. Pasti ada lagu galaunya kan? Boleh diputer?

Satu hal yang membedakan antara pemazmur yang kita baca refleksi imannya hari ini dengan kebanyakan orang di masa kini, mungkin, adalah ...

Pemazmur mengalami hari yang berat tapi tetap melayangkan pandangannya ke depan dengan percaya pada tindakan Tuhan hingga akhirnya bisa keluar dari hari berat itu dan menuliskan kidung pujian pada akhirnya.

Kita? Sama, kita juga mengalami hari-hari berat versi kita hari ini ... Tetapi apakah kita sudah menemukan kidung pujian kita dan meninggalkan kidung galau yang hari ini sering kita putar?

Ah ... semoga tidak berlama-lama lagi ada di hari-hari yang berat karena akhirnya menemukan rancangan damai sejahtera Tuhan yang memang disediakan bagi kita semua.

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>